“Kita yang melaksanakannya, pewarta yang mencatatnya. Media massa adalah penyambung lidah untuk menyampaikan ke khalayak ramai apa saja yang sudah kita lakukan,” sebut Farid.
Itulah mengapa saat resmi didaulat menjadi Pangdam, perhatiannya tertuju pada tim Penerangan Kodam V/Brawijaya. Ia ingin semua perwira penerangan mampu menulis. Ia minta para juru penerangan tentara itu mengubah mindset dokumentasi menjadi mindset publikasi. Semua kegiatan Kodam yang terkait dengan kesejahteraan prajurit dan keluarganya serta menyangkut hajat hidup orang banyak harus terpublikasi meluas.
“Anda memang Sakera yang berhak jadi Jenderal, Mas Farid,” begitu kata E.A. Natanegara, penulis buku Kopassus untuk Indonesia 1 dan 2.
Ia berhak pula dilekati julukan Sakera karena lahir di Madura, tapi ia Sakera Spartan. ***
*Produser Lapangan CNN Indonesia dan Penulis