SULTENG – Pengurus Pusat Himpunan Pemuda Alkhaeraat memandang penting menyikapi setiap geliat, aspek dan dinamika pemilihan kepala daerah serentak 27 Nopember 2024 mendatang di Indonesia. Termasuk di wilayah Indonesia timur, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Ketua Umum PP HPA, Ashar Yahya SE di Palu mengajak semua elemen masyarakat menjaga syahwat politik dengan menggunakan dan atau menunganggi Alkhaeraat untuk kepentingan pribadi. ‘’Kita patut menjiwai dan aktualisasi perjuangan Al Habib Guru Tua,’’ tandasnya.
Sekjen Garda Alkhaeraat itu juga menegaskan bahwa pernyataan Al Habib Abu Bakar Al Attas dalam video durasi empat menit lebih bukan atas nama pimpinan Alkhaeraat. Baik atas nama Ketua Utama Alkhaeraat dan Pengurus Besar Alkhaeraat. ‘’Sebagai Ketum HPA saya meminta petunjuk Ketua Utama dan pengurus PB Alkhaeraat adanya video itu. Saya tabayun. Meminta kejelasan agar umat tidak bingung. Alhamdulillah saya resmi sampaikan itu bukan atas nama Alkhaeraat. Beliau pribadi saja yang mendukung Ahmad Ali. Bukan Alkhaeraat,’’ ujar Wasekjen PB Alkhaeraat Rabu, 13 Nopember 2024 di Palu.
Atas dasar itu, Ashar memberikan pernyataan resmi ke media agar dapat menyejukkan polemik abnaul atas video tersebut. Ia juga mengjimbau agar Paslon di Pilkada di Indonesia bagian Timur tidak menyeret Alkhaeraat pada politik praktis. ‘’Jangan mereduksi kesucian perjuangan Guru Tua dengan syahwat politik kekuasaan. Padahal masih banyak orang yang lebih jiwa raganya dan hatinya ditukar dengan pengabdian ke Alkhaeraat,’’ terang alumni Universitas Alkhaeraat itu.
Kata Ashar, semua abnaul Alkhaeraat untuk tidak mudah diprovokasi, dipropagandai dan ditakut-takuti ajakan ajakan atas nama Alkhaeraat. Terlebih orang yang mengaku – ngaku taat pada seluruh perjuangan Alkhaeraat. ‘’Kita tetap taat dengan Ketua Utama Habib Alwi Aljufrie. Beliau minta jaga Alkhaeraat. Perjuangan Guru Tua bukan politik praktis,’’ tekan Ashar. ***