“Untuk demam babi ini tingkat kematiannya hingga 100 persen disebabkan oleh virus, sehingga jika satu ekor terkena virus bisa satu populasi yang berada di sekitar itu mengalami kematian. Sehingga upaya-upaya kami melakukan pemberian pengobatan suportif seperti jika ternak itu panas diberikan obat anti panas. Jika ternak itu nyeri kita berikan obat anti nyeri, karena sampai saat ini belum ada obat spesifik atau vaksin untuk demam babi ini,” ujar Dandy Alfita kepada media ini, di ruang kerjanya, Rabu (7/6).
Selain itu, di wilayah-wilayah yang belum terjangkit, pihaknya juga tetap memberikan tindakan berupa penyemprotan ke kandang-kandang peternak yang ada.
“Kami menghimbau kepada warga atau pemilik ternak, jika ada ternaknya mati secara tiba tiba, diharapkan bangkai jangan di buang ke sungai. Melainkan harus dikubur dan diharapkan melaporkan kepada kami segera untuk dilakukan penyemprotan,” harap Dandy Alfita. ***
Editor/Sumber: Riky/MediaAlkhairat