Adapun teknis keberangkatannya, menurut Menag Yaqut, jemaah haji tanazul akan mengisi kursi-kursi penerbangan yang kosong.
“Begini kepulangan kan pasti ada yg kosong. Kursi-kursi kosong itu yang nanti akan kita isi dengan jemaah lansia dan risti sesuai dengan embarkasinya masing-masing,” jelas pria yang akrab disapa Gus Men ini.
Walaupun pulang dengan kloter yang berbeda dengan keberangkatan, jemaah haji tanazul akan mendapatkan pendampingan dari petugas, sehingga keluarga di Tanah Air tidak perlu khawatir.
“Nanti di pesawat ‘kan ada pendampingnya petugas, tetap di pesawat ada petugasnya kesehatan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) juga PHD (Petugas Haji Daerah) juga ada. Jadi saya kira tak perlu dikhawatirkan, keluarga di rumah tak perlu khawatir,” tukas Gus Men.
Sampai dengan tanggal 7 Juli 2023 menurut data Siskohat Kemenag ada 46 kloter yang sudah pulang ke tanah air membawa 17.714 jemaah haji. Kepulangan menggunakan dua maskapai dengan tujuan berbagai embarkasi di seluruh Indonesia. ***
Editor/Sumber: Riky/Detik