Mengenal Terusan Khatulistiwa, Usulan Pemprov Sulteng ke Komisi V DPR RI

  • Whatsapp

Palu,- Pemerintah Sulawesi Tengah melalui Kepala Bappeda Sulteng Dr. Ir. Christina Sandra Tobondo, MT memaparkan sebuah usulan untuk meningkatkan perekonomian Sulawesi Tengah kepada Rombongan Komisi V DPR RI yang melakukan kunjungan kerja di tanah seribu mengalitik. Usulan tersebut berupa Ide membangun terusan khatulistiwa yang akan membelah pulau Sulawesi dan menjadi jalur transportasi laut baru.

Menurutnya, terusan Katulistiwa jika nantinya dapat dibangun dipredikasi akan memberi efek loncatan yang pesat bagi pembangunan kawasan Sulawesi. Apalagi Sulawesi tengah menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negera (IKN) Nusantara, tentunya hal ini sangatlah penting.

“Walau masih sebatas wacana tapi kalau memang disupport Kami akan mencari investor untuk kajian lingkungan yang mendalam tentang dampaknya ke ekosistem,” kata Kepala Bappeda terkait ide ini saat kegiatan reses persidangan ke-V tahun sidang 2022-2023 Komisi V DPR RI pada Jum’at malam (14/7), bertempat di restoran Nagaya kabupaten Sigi.

Lantas apa itu terusan Katulistiwa, terusan ini seperti halnya terusan suez yang berada di negara Mesir, yang berguna menjadi jalur pelayaran baru dengan memotong daratan agar memperpendek jarah pelayaran.

Berdasarkan kalkulasi dengan adanya terusan Katulistiwa maka jarak pelayaran dari Indonesia bagian timur ke barat atau sebaliknya akan diperpendek sekitar 200 mil. Bila setiap tahun ada 1.000 kapal lewat di terusan ini, maka penghematan bahan bakar yang akan diperoleh mencapai Rp1,9 triliun,” katanya.

Gagasan terusan Katulistiwa dulunya sering dikemukakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah saat itu Dr. Hasanuddin Atjo diberbagai forum diskusi. Dilansir Antara, menurut Hasanuddin Atjo, Gagasan ini awalnya dicetus oleh Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad dalam pertemuan antar Gubernur Se Sulawesi di awal 2008, yang berlangsung di Kota Palu, dalam rangka pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di seluruh daerah, juga pernah disampaikan secara langsung pada Presiden saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan Bappenas dan Kementerinan KP telah memberikan dukungan untuk menyusun rencana strategis pembangunan terusan ini yang terpadu dengan pengelolaan Teluk Tomini.

Lokasi Terusan

Rencana terusan Katulistiwa ini membelah daratan Sulawesi Tengah yang membentang dari Desa Tambu, Kabupaten Donggala ke Desa Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong dengan dua alternatif yang ditawarkan.

Pertama, jalur sepanjang 28 kilometer dan lebar 200 meter dengan ketinggian gunung 70 meter dengan volume material yang akan disingkirkan mencapai dua juta meter kubik.

Kedua, yakni terusan sepanjang 18,5 kilometer, lebar 200 meter dan ketinggian gunung 450 meter dengan jumlah material yang akan digali mencapai tiga juta meter kubik.

Sementara asas manfaat yang diperoleh selain jarak distribusi yang lebih singkat yang mampu menekan biaya pengiriman, material yang akan digali juga bernilai ekonomis tinggi, sehingga mampu menekan biaya pembangunan. Selain itu akan meningkatkan pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di Selat Makassar dan Laut Sulawesi serta ALKI II di Teluk Tomini sampai Laut Banda, sebut Hasanuddin Antjo Saat itu.

Sementara dalam pertemuan antara Pemda Sulteng dan Komisi V DPR RI tersebut, selain membahas terusan Sulawesi, turut membahas terkait infrastruktur lainnya, diantaranya ialah jalan Palu Parigi bypass dan jalan Tambu Kasimbar bypass serta pelabuhan Tambu untuk konektivitas Sulteng dengan IKN.

Ruas jalan Tonusu Pendolo untuk menunjang pariwisata ke spot Taman Nasional Lore Lindu.

Lalu ruas jalan Towi Kolonodale untuk mendukung konektivitas kawasan industri Morubang (Morowali-Morowali Utara-Banggai).

Dalam pertemuan tersebut beberapa pejabat yang hadir yakni Anggota Komisi V DPR RI Dapil Sulteng Dr.H.Anwar Hafid,M.Si, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. H. Fahrudin D. Yambas, M.Si, Bupati Sigi Moh. Irwan S.Sos, M.Si, Bupati Poso dr. Verna G.M Inkiriwang, Kepala Kantor Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes dan Kasatgas Penanggulangan Bencana PUPR Arie Setiadi bersama pejabat stakeholder terkait. *

Sumber: Biro Adpim Setdaprov Sulteng

Berita terkait