Jakarta,- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ada sebanyak 560.000 hektare (ha) areal pertanian yang terancam mengalami kekeringan ekstrem akibat El Nino.
Yaitu, fenomena iklim yang bisa memicu penurunan curah hujan dan anomali kenaikan suhu permukaan.
“Setiap kejadian El Nino ekstrem berpotensi menyebabkan kekeringan sekitar 560.000 hektare, sedangkan pada kondisi normal hanya 200 ribu hektare,” kata Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Rabu (30/8/2023).
Untuk itu, katanya Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Gerakan Nasional (Gernas) El Nino. yaitu pertambahan pertanaman 500.000 ha di 100 kabupaten di 10 provinsi.
Mengutip paparan Syahrul saat raker, program Gernas dilakukan di 6 provinsi utama, yaitu:
– Sumatra Utara: 13 kabupaten, 45.000 ha
– Sumatra Selatan: 10 kabupaten, 74.500 ha
– Jawa Barat: 6 kabupaten. 39.500 ha
– Jawa Timur: 14 kabupaten, 59.000 ha
– Jawa Tengah: 22 kabupaten, 86.000 ha
– Sulawesi Selatan: 11 kabupaten, 81.000 ha.