Olehnya, Pemerintah Kota Palu melalui dinas terkait betul-betul mengawal, mengintervensi, hingga melakukan pengukuran yang harus terus berjalan.
“Kalau Stunting, berarti ada berapa keluarga kita yang terindikasi Stunting, dan itu harus tertangani baik dengan Dahsat ini,” tekan Walikota Palu.
Di samping itu, lanjut Walikota Palu, pemberian menu makanan melalui Dahsat ini juga harus dibuat berkembang dan variatif, sehingga tidak monoton.
Hal ini dikarenakan, berbicara tentang Stunting bukan hanya berkaitan dengan protein, akan tetapi juga kandungan gizi lainnya.
“Jadi semua kualitas, kita berikan kepada mereka (anak-anak, red) sehingga mereka berkembang dengan baik. Jadi jangan cuma berbicara telur, tapi semua kandungan gizi diberikan dengan baik kepada anak-anak kita,” ungkap Walikota Palu.