Menghadapi “kedatangan” Israel, milisi Hamas dan sekutunya Jihad Islam muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam terowongan.
“Mereka tidak pernah berhenti mengebom Kota Gaza sepanjang malam, rumah tidak pernah berhenti berguncang,” kata seorang warga di sana, dikutip Reuters.
Sadar akan kesulitan pertempuran di dekat kota, strategi Israel saat ini diduga dengan memusatkan kekuatan besar di Jalur Gaza utara, dibandingkan hanya melancarkan serangan darat ke seluruh wilayah.
Hingga kini korban agresi Israel ke Gaza telah mencapai lebih dari 9 ribu orang termasuk 3.648 anak-anak. ***
Editor/Sumber: Riky/CNN