Seorang dokter yang ada di RS Al Shifa mengatakan bahwa mereka diberi peringatan 30 menit sebelum operasi Israel dimulai di kompleks rumah sakit.
“Kami diminta menjauhi jendela dan balkon. Kami dapat mendengar suara kendaraan lapis baja, mereka sangat dekat dengan pintu masuk kompleks,” kata Dr. Khaled Abu Samra.
Sementara itu Dr Ahmed Mokhallalati yang juga bertugas di Al Shifa, mengatakan saat ini ada 650 pasien yang dirawat di rumah sakit, termasuk sekitar 100 orang dalam kondisi kritis.
Fasilitas ini juga menampung 2.000 hingga 3.000 pengungsi, serta 700 petugas medis dan administrator.
“Para pengungsi adalah warga sipil, perempuan, anak-anak, seluruh keluarga berada di rumah sakit. Orang-orang di sini dilanda ketakutan karena ketidakpastian mengenai bagaimana serangan itu akan terjadi,” kata Mokhallalati kepada Al Jazeera.
Dia menyebut penembakan terus terjadi di sekitar rumah sakit selama empat jam terakhir. ***
Sumber: CNN Indonesia