Kini Satria-1 sudah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur, yakni 36 ribu kilometer di atas Papua. Sebelumnya, satelit tersebut diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 18 Juni 2023.
Serangkaian uji coba dilakukan agar layanan internet berbasis Satria-1 itu dapat dilakukan secara optimal. Ditargetkan, satelit tersebut beroperasi pada Desember 2023.
Satelit Satria-1 merupakan satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), frekuensi Ka-band, dan diperkuat dengan 116 Spot Beam. Satelit berbobot 4,6 ton ini diharapkan mampu memberikan layanan sambungan internet lebih cepat dan jangkauan lebih luas selama 15 tahun.
Dengan kehadiran satelit Satria-1 dapat menyediakan akses internet di 37 ribu titik untuk sekolah, puskesmas, kantor pemerintah daerah, TNI dan Polri di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
Satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Dalam pengadaan proyek ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Bakti Kominfo selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) telah melaksanakan proses pelelangan pengadaan dengan menetapkan Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang lelang pada 26 April 2019. ***
Sumber: Detik.com