Setelah dilakukan pengembangan, bandara ini memiliki landasan dengan ukuran 1.650 m x 30 m sehingga mampu didarati pesawat tipe ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo. Bandara Ewer akan menjadi titik sentral yang sangat strategis untuk melayani penerbangan dari dan ke
bandara yang lebih besar, seperti Timika atau Merauke, maupun menuju bandara yang lebih kecil di wilayah pedalaman Papua.
Selanjutnya, Bandara Siboru yang diresmikan pada November 2023 lalu, memiliki luas terminal 4.600 m² yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun. Total anggaran pembangunan bandara senilai Rp 891 miliar menggunakan APBN melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Bandara Siboru ini akan menjadi jembatan udara di wilayah Papua Barat, menghubungkan Fakfak dengan daerah-daerah yang lain Fakfak ke Sorong, ke Timika, ke Kaimana, ke Amahai, ke Babo, ke Dobo, ke Bintuni, dan lain-lainnya.
Selain itu, juga ada Bandara Douw Aturure yang berada di Provinsi Papua Tengah juga akan menghubungkan Nabire dengan beberapa kota di Papua, seperti Timika, Manokwari, dan Jayapura. Bandara ini memiliki panjang runway 1.600 Meter x 30 Meter dan akan menjadi sarana akomodasi transportasi Udara yang utama di Kabupaten Fakfak menggantikan fasilitas bandara sebelumnya , yaitu Bandara Torea dimana Panjang Runway hanya 1.200 Meter x 30 Meter.
Sedangkan di Barat Indonesia juga telah dibangung Bandara Mentawai yang memiliki terminal penumpang berukuran 1. 600 m2. Dengan luas tersebut, Bandara Mentawai disebut mampu menampung penumpang sekitar 53 ribu lebih penumpang per tahun.