“Oleh sebab itu, besarnya permintaan ini harus kita manfaatkan, tetapi juga jangan langsung membuat yang gede, saya setuju bahwa dibuat model dulu, ada modelingnya dulu. Kalau modelingnya sudah benar, yang diinfokan ke saya dari yang biasanya 1 hektare hanya 0,6 ton per hektare, menjadi 80-an ton per hektare,” kata Jokowi.
Eks gubernur DKI Jakarta itu bilang kalau program ini bisa membuka lapangan kerja yang besar sekali. Anggaran yang dibutuhkan untuk membuka tambak budi daya ikan nila salin di atas lahan seluas 78 ribu hektare mencapai Rp 13 triliun.
“Saya bilang kalau Rp 13 triliun dari Banten sampai ke Jawa Timur, dari Serang sampai ke Banyuwangi semuanya bisa dikerjakan, saya kira akan mengangkut tenaga kerja yang sangat gede sekali, membuka lapangan kerja yang sangat besar sekali. Saya kira Rp 13 T bukan uang yang banyak,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, kepala negara bilang kalau memang program ini sangat visible, maka akan disiapkan dalam APBN 2025. Jokowi pun berjanji akan membisikkan kepada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk merealisasikan mimpi ini.
“Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini saya resmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin kawasan di BLUPPB di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa barat,” kata Jokowi. ***
Sumber: cnbcindonesia.com