“Berdasarkan asesmen dari TRC maupun teman-teman dari Tagana, PMI dampaknya memang besar. Korban jiwa 1 orang, 1.990 jiwa terdampak, 76 KK mengungsi, 60 unit rumah rusak, jembatan 2 yang putus,” ungkapnya.
Ia menambahkan BPBD Parimo telah menempatkan beberapa posko induk untuk menangani para pengungsi. Pihaknya juga masih melakukan pendataan rinci terkait dampak banjir.
“Sudah ada posko untuk pengungsi,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir yang menerjang Parimo terjadi sejak Minggu (23/6). Insiden ini mengakibatkan seorang wanita lansia bernama Andi Nur Hayati (70) tewas terseret arus banjir.
Dua warga lainnya sempat dilaporkan hilang. Namun belakangan keduanya dan ditemukan sudah menyelamatkan diri di area lebih tinggi.
“Banjir terjadi akibat bertemunya air laut pasang dan banjir yang meluap dari Sungai Toribulu,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus kepada wartawan, Minggu (23/6). ***
Sumber: detik.com