Begitu pun, saat dilakukan simulasi 6 sampai 3 nama, Akris selalu unggul.
“Akris konsisten mengungguli nama kandidat yang lain. Angkanya berkisar 17%-28%,” katanya
Namun, sambung Asep, data ini hanya bersifat sementara, dinamika dukungan akan berubah sesuai pilihan masyarakat Donggala.
“Tahun 2024 ini, kita sudah 2 kali survei Pilkada Donggala, di bulan Maret dan Juni. Pola dukungan kandidat cenderung berubah. Belum bisa dipastikan siapa pemenangnya. Bahkan, angka yang belum menentukan pilihan atau undecided voters masih cukup tinggi, sekitar 40%. Jadi, kemenangan sangat tergantung pada strategi masing-masing bakal calon,” jelas mantan peneliti LSI Denny JA ini.
Asep menambahkan, pengetahuan (awareness) responden terhadap Pilkada Donggala masih jauh dari maksimal. Mereka yang tahu akan ada hajatan pilkada Donggala akhir November mendatang baru sekitar 64,8%.
“Pilkada tinggal hitungan bulan. Masih ada 35,2 persen warga yang belum tahu pelaksanaan pilkada di November nanti. Penyelenggara pemilu harus lebih gencar lagi sosialisasi, agar partisipasi pemilih meningkat,” tutup Asep. ***