Durian Sulawesi Tengah Tembus Pasar Tiongkok Rp600 M/Tahun

  • Whatsapp

Dari 12 kabupaten di Sulteng sebut gubernur ke Menko Marves, ada 6 yang sangat potensial sebagai produsen durian yakni Parigi Moutong, Poso, Tolitoli, Sigi, Morowali Utara dan Banggai.

Varietas Montong menduduki rangking pertama, dibandingkan beberapa varietas yang juga ditanam petani seperti Musangking, Tembaga Super, Matahari dan Raja.

“Kami berharap dukungan pemerintah untuk mempercepat ekspor durian Sulawesi Tengah yang berkualitas unggul dan sangat tinggi permintaannya dari Tiongkok,” harapnya.

Untuk mewujudkan percepatan ekspor ke Tiongkok maka Menko Luhut meminta Sulteng wajib memenuhi protokol ekspor durian yang dipersyaratkan yakni Good Agricultural Practices (GAP), Packing House (PH) dan sarana pelabuhan ekspor. Terkait luas lahan yang teregistrasi GAP telah mencapai 1.634,29 hektar.

Namun dari jumlah ini, baru seluas 260,95 hektar untuk ditanami durian dengan jumlah petani yang telah mendapatkan nomor GAP sebanyak 133 orang.

Selain itu, Sulteng mesti menambah 3 PH baru agar genap memiliki total 10 PH dari awalnya hanya 7 untuk optimalnya percepatan ekspor durian.

Dari sarana pelabuhan pendukung, Pantoloan dinilai sangat layak dan mampu melakukan ekspor langsung ke Tiongkok dengan perkiraan waktu tempuh 7 sampai 9 hari, dengan jalur distribusi Pantoloan-Bitung-Tiongkok. Jalur terbaru ini diyakini mampu memangkas jalur lama yang memakan waktu sampai 42 hari.

Lewat pertemuan ini, diharapkan jadi titik lompatan Sulteng menjadi raja eksportir durian ke Tiongkok dan mancanegara, yang pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian daerah, kesejahteraan petani durian dan memperkuat Sulteng sebagai kawasan penyangga IKN. ***

Berita terkait