Bawaslu Sulteng Gelar Sosialisasi Pemetaan Kerawanan Pilkada

  • Whatsapp

Pemetaan kerawanan oleh Bawaslu ini sangat penting dalam memastikan bahwa Pilkada dapat berjalan secara demokratis, aman, dan bebas dari berbagai bentuk pelanggaran dan konflik yang dapat merusak proses pemilihan.

Olehnya itu, Bawaslu Sulteng melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pemetaan Kerawanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024, dirangkaikan dengan Lounching Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak Tahun 2024.sebagai bentuk dan upaya untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi masalah atas ancaman yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada di berbagai daerah khususnya Sulteng.

Sosialisasi ini bertujuan untuk melakukan mitigasi potensi kerawanan pemilihan. Melakukan pemetaan kerawanan pemilihan 2024 dengan mengidentifikasi isu dan tahapan yang paling rawan berbasis data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024. Kemudian menjadikan hasil pemetaan kerawanan Pemilihan 2024 sebagai basis strategi pencegahan.

Narasumber dalam sosialisasi ini masing-masing ketua Bawaslu dan Anggota Bawaslu Sulteng, Kabinda Sulteng, Kepala Kesbangpol Sulteng.

Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun menjelaskan, secara nasional pemetaan sudah dilaunching sejak 26 Agustus 2024 silam. Dalam pemetaan itu Sulteng masuk 5 besar rawan

Pemetaan kerawanan kata Nasrun erat kaitannya dengan IKP tahun sebelumnya yang memposisikan Sulteng masuk pada posisi 4.

Tahun 2023, terdapat 5 tematik dalam IKP yang berkaitan dengan netralitas ASN, politik uang, pemilu luar negeri, politisasi sara dan kampanye media sosial.

Dua dari 5 tematik itu, 2 masuk di Sulteng yakni netralitas ASN berada pada urutan 6 dan politik uang di posisi 2 setelah Papua pegunungan.

Nasrun menambahkan, Pilkada tahun 2024, Bawaslu tidak lagi susun IKP melainkan langsung pada pemetaan kerawanan dengan menggunakan 4 dimensi.

Nasrun berharap, dengan posisi Sulteng masuk pada urutan 5, baiknya jadikan motivasi untuk semua dan berharap hal itu tidak terjadi pada Pemilu 2024.

Ia pun berharap peserta sosialisasi bisa mengikuti sosialisasi ini secara serius. ***

Reporter: Ricky Renaldi 

Berita terkait