Gaza,– Lima jurnalis dari saluran Al-Quds Today gugur dalam serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Al-Awda, Kamp Pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah. Para jurnalis tersebut menjadi korban saat van penyiaran yang mereka gunakan terkena rudal militer Zionis.
Menurut laporan Aljazirah, kelima korban—Fadi Hassouna, Ibrahim al-Sheikh Ali, Mohammed al-Ladah, Faisal Abu al-Qumsan, dan Ayman al-Jadi—sedang beristirahat di kendaraan mereka setelah meliput situasi di sekitar rumah sakit.
Serangan tersebut menghancurkan van putih bertuliskan “PRESS” dalam huruf besar merah di bagian belakang, seperti terlihat dalam cuplikan video yang beredar di media sosial.
KISAH TRAGIS DI TENGAH KONFLIK
Ayman al-Jadi, salah satu jurnalis yang gugur, diketahui sedang menunggu istrinya yang berada di rumah sakit untuk melahirkan anak pertama mereka. Kisah ini menambah duka mendalam atas tragedi yang menimpa para pekerja media di tengah konflik yang terus memanas.
Tim pertahanan sipil segera mengevakuasi jenazah korban dan memadamkan api di lokasi kejadian. Sementara itu, militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan kendaraan yang diduga membawa anggota Jihad Islam.
“Kami telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kerugian pada warga sipil, termasuk penggunaan senjata presisi dan observasi udara,” tulis militer Israel melalui akun X mereka, meskipun tidak ada bukti konkret yang diberikan untuk mendukung tudingan tersebut.
TEKANAN TERHADAP KEBEBASAN PERS
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengutuk keras serangan ini. Dalam pernyataan sebelumnya, CPJ mencatat, setidaknya 141 jurnalis telah tewas sejak konflik terbaru di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.
Organisasi ini menyerukan komunitas internasional, untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya terhadap pekerja media.
“Serangan terhadap jurnalis adalah upaya yang jelas untuk membungkam suara kebenaran,” ujar CPJ dalam pernyataan resminya.