Gaza,– Kelompok Hamas membebaskan tiga sandera perempuan Israel pada hari Minggu (19/1/2025) sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Sementara itu, Layanan Penjara Israel mengatakan telah menyelesaikan pembebasan 90 tahanan Palestina pada Senin pagi.
Tentara Israel mengonfirmasi bahwa Komite Palang Merah Internasional (ICRC) telah memberi tahu bahwa ketiga tawanan tersebut; Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher, telah diserahkan. Militer mengatakan ICRC kini membawa ketiga tawanan itu ke pasukan Israel di dalam Jalur Gaza.
Sejumlah besar anggota Qassam dan kendaraan mereka berkumpul di pusat Kota Gaza selama proses serah terima.
Perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada pukul 11.15 waktu setempat (0915GMT) pada hari Minggu setelah tertunda beberapa jam karena tuduhan Israel terhadap Hamas karena menunda pembebasan daftar tawanan yang akan dibebaskan. Perjanjian tersebut awalnya dijadwalkan akan dimulai pada pukul 8.30 waktu setempat. Sementara itu, Layanan Penjara Israel mulai memindahkan 90 tahanan Palestina ke Penjara Ofer dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada hari Minggu untuk dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza, kata media lokal. Saluran 12 Israel mengatakan 78 tahanan akan dibebaskan ke Tepi Barat sementara 12 lainnya ke Yerusalem Timur. “Mereka baru akan dibebaskan setelah kedatangan tawanan Israel ke Israel,” tambahnya.
Daftar tahanan yang akan dibebaskan termasuk Khalida Jarrar, seorang pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), dan jurnalis Bushra al-Tawil, putri pemimpin Hamas Jamal al-Tawil, menurut pernyataan bersama oleh Komisi Urusan Tahanan Palestina, Masyarakat Tahanan Palestina, dan Kantor Media Tahanan.