NEW YORK,– Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tegas menolak usulan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina ke luar Jalur Gaza.
Sebelumnya, Trump menyerukan untuk “membersihkan” Gaza dan memindahkan warga Palestina ke Mesir dan Yordania. Dia dengan menyebut wilayah tersebut sebagai lokasi yang telah hancur total akibat perang Israel.
“Kami menentang setiap rencana yang akan menyebabkan pemindahan paksa penduduk atau mengarah pada pembersihan etnis dalam bentuk apa pun,” ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers dilansir dari Anadolu.
Pada Sabtu, Trump menyerukan untuk “hanya membersihkan” Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina ke Mesir dan Yordania, menggambarkan daerah kantong itu sebagai “tempat pembongkaran” setelah perang genosida Israel.
Dujarric mengingat Mesir, Yordania, dan Liga Arab juga menentang usulan Trump. Mesir, Yordania, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam mengeluarkan pernyataan yang dengan keras menolak seruan apa pun untuk pemindahan atau relokasi warga Palestina dari tanah mereka.
Situasi di Tepi Barat Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang Tepi Barat yang diduduki yang menjadi Gaza baru di tengah meningkatnya serangan tentara Israel, Dujarric berkata, “Kami sangat prihatin dengan memburuknya situasi di Tepi Barat.”
Dia mengkritik keras, “Kegiatan kekerasan yang tak terkendali oleh pemukim Israel terhadap penduduk sipil, penduduk Palestina di Tepi Barat.” Dujarric lebih lanjut mendesak semua pihak tidak “kehilangan fokus pada bagian lain” karena Gaza tetap menjadi fokus utama bagi semua pihak.
Mengenai situasi terkini di Tepi Barat yang diduduki, Dujarric menyampaikan peringatan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) tentang memburuknya situasi di Jenin dan kamp pengungsiannya “seiring dengan operasi Israel yang sedang berlangsung memasuki hari ketujuh, yang mengakibatkan lebih banyak korban dan kerusakan jalan serta infrastruktur.”