Laporan Macro Poverty Outlook Bank Dunia memang mencatat bahwa 60,3 persen penduduk Indonesia hidup dengan pengeluaran di bawah 6,85 dolar AS per hari setara sekitar Rp108 ribu. Namun, Doddy menegaskan angka ini tidak mencerminkan kemiskinan absolut, melainkan menggambarkan standar konsumsi negara-negara menengah atas seperti China.
Ia juga menekankan bahwa pengukuran kemiskinan seharusnya tidak semata berdasarkan angka pengeluaran harian. Faktor seperti akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan pangan juga harus diperhitungkan.
“Apa gunanya punya penghasilan 10 dolar per hari kalau harga beras mahal atau tidak tersedia di pasar? Jadi, kemiskinan tidak cukup dilihat dari nominal saja,” tegasnya.