Editor : Fathia
Kaili Post- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi komoditas emas perhiasan pada April 2025 sebesar 10,52 persen secara bulanan (month-to-month), tertinggi sejak September 2020.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyebut angka ini mendekati inflasi Agustus 2020 yang mencapai 10,75 persen, dilansir iNews.
Secara keseluruhan, inflasi April 2025 tercatat 1,17 persen (mtm), dengan inflasi tahunan sebesar 1,95 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 1,56 persen. Komponen inti menyumbang inflasi terbesar sebesar 2,50 persen dengan andil 1,59 persen.
Emas perhiasan memberikan andil inflasi 0,16 persen. Komoditas lain yang turut mendorong inflasi antara lain kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, dan sewa rumah.
Kelompok pengeluaran terbesar berasal dari perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi 6,60 persen dan andil 0,98 persen, terutama dipengaruhi tarif listrik yang menyumbang 0,97 persen.
Komoditas lain yang turut mendorong inflasi adalah bawang merah (0,06 persen), cabai merah (0,04 persen), dan tomat (0,03 persen). Sementara itu, cabai rawit (-0,08 persen), daging ayam ras (-0,06 persen), dan telur ayam ras (-0,04 persen) memberikan andil deflasi.