Editor : Fathia
Kaili Post- Penggunaan internet satelit Starlink secara langsung ke ponsel (direct-to-cell) kini semakin meluas secara global. Salah satu langkah teranyar datang dari perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat, T-Mobile, yang baru saja meluncurkan program bundling layanan internet Starlink dengan jaringan seluler 5G miliknya.
Dalam email yang dikirimkan kepada pelanggan, T-Mobile menawarkan paket beta eksklusif yang mencakup layanan satelit gratis, akses jaringan 5G tradisional, serta pesan teks tanpa batas. Pelanggan juga mendapat berbagai bonus tambahan seperti diskon tiket film hingga US$5, potongan 25% untuk tiket konser, promo perjalanan, barang gratis melalui program T-Mobile Tuesday, dan berbagai keuntungan mingguan lainnya. Melansir CNBC Indonesia, Sabtu (3/5/2025).
Memasuki 2025, perusahaan milik Elon Musk tersebut semakin agresif memperluas jangkauan layanannya, bekerja sama dengan sejumlah operator lokal di berbagai negara. Namun, Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara yang menjadi mitra kerja sama.
Alasannya, Starlink di Indonesia hanya memiliki izin sebagai penyedia layanan internet tetap (ISP) dan jaringan tertutup Vsat (Jartup Vsat), bukan untuk layanan langsung ke perangkat seluler. Hal ini membuat fitur direct-to-cell yang dikembangkan Starlink belum bisa diakses secara legal di tanah air.
Adanya larangan tersebut menimbulkan beragam tanggapan warganet. Pemerintah Indonesia disebut khawatir kehadiran fitur ini akan mengganggu ekosistem industri telekomunikasi lokal, terutama operator seluler nasional yang bisa terdampak oleh layanan alternatif tanpa infrastruktur darat.