Reporter : Adam/palu
TONDO – Tokoh masyarakat Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah mengancam akan menutup aktivitas PT Citra Palu Minerals.
Alasannya, akibat aktivitas pertambangan di arealnya, warga sekitar mengalami kerugian akibat hujan deras membawa material dan lumpur. ‘’Saya disini sejak lahir sampai jadi ketua RT. Tidak pernah juga banjir seperti sekarang ini. Longsor bawa tanah pasir lumpur. Dorang punya tambang di atas itu,’’ terang Usman Natsir kepada redaksi Jumat, 2 Mei 2025 di Palu.
Ia dan warga akan ke CPM dan menutup aktivitas. ‘’Kita akan tutup CPM. Enak saja mereka dapat emas kita dapa susah di bawah sini. Terserah apa dorang punya mau. Kita lebe mau,’’ ungkapnya. Usman juga sudah menyatukan aspirasi dengan tokoh – tokoh masyarakat lainnya sekitar Poboya.
‘’Kita ke sana (CPM) sama – sama. Kita akan tutup. Rusak semua kita punya rumah, jalan dan pagar. Lihat itu biar tembok Polda jebol. Derasnya air itu. Itu mereka garuk garuk tanah jadi bergerak semua biar batu kena hujan. Kita tidak paham itu perendaman open-fit atau boring atau blasting pakai bom. Yang jelas kita tutup rame rame,’’ tandas Usman.
CPM SUMBANG BRMS KWARTAL 1
PT Citra Palu Minerals anak perusahaan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) – pengelola tambang emas di wilayah Poboya Kota Palu, Sulawesi Tengah menyumbang laba bersih 296% menjadi USD14,85 juta.
Bila dikurs rupiah sekitar Rp248,8 miliar. Peningkatan kuartal 1 BRMS 2025 terutama disumbang CPM. Naiknya sumbangsih itu disulut harga emas yang tinggi pula.
Kata Direktur & Chief Financial Officer BRMS, Charles Gobel, bahwa naiknya pendapatan ini disumbang dari penjualan emas anak perusahaan di Palu, Sulteng,PT Citra Palu Minerals (CPM).
Selengkpanya baca https://kailipost.com/2025/04/tambang-emas-palu-pt-cpm-sumbang-rp248-miliar-brms.html *