SULTENG RAWAN BENCANA
Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Anwar Hafid janji membentuk Satuan Tugas Pertambangan, Lingkungan dan Kehutanan. Kita singkat saja untuk membiasakan lima tahun ini dengan, Satgas Pertamlinhut.
Akhir akhir ini, cuaca kemarau basah kajian BMKG di Sulteng membawa potensi curah hujan tinggi walau di musim kemarau. Karakter tanah Sulteng dominan berpasir. Mudah longsor. Jadi semakin berpotensi banjir membawa material tanah, batuan dan lumpur.
Di wilayah Sulteng, khususnya di wilayah potensi emas marak aktifitas ekstraktif tambang emas tak berizin. Tanah diubah konturnya dengan eksploitatif. Direndam dengan zat beracun dan membahayakan. Atau juga dengan model lain tanpa perendaman.
Daerah yang kini rawan bencana banjir longsor di Lembah Palu, Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong dan Donggala. Hanya Sigi tercatat dalam tiga bulan terakhir tak dilanda banjir dan longsor. Tentu semua ini butuh perhatian pemerintah daerah.
Gubernur Anwar mengeksekusi dengan serius membentuk Satgas Pertamlinhut. Mungkin salah satunya kosentrasinya cegah dini makin rusaknya kondisi lingkungan dan hutan akibat eksploitasi pertambangan yang tak terkendali. Baik yang legal berizin maupun yang nyata tak berizin.