DIRESMIKAN GUBERNUR AZIS LAMADJIDO
SPM Karya Thayyibah adalah milik Yayasan Karya Thayyibah milik warga asli Donggala, Sabri Masuara. Foto pendiri yayasan itu nampak di sebuah ruangan yang digunakan panitia reuni.
Yayasan memiliki lahan yang nampak beberapa bangunan pantauan reporter seperempat hektare. Tetapi ada warga sekitar mengaku lahan sampai ke beberapa tanah yang ditumbuhi semak belukar. Ada beberapa bangunan rusak bekas sebuah ruang belajar. Pagar rusak dan tak terurus.
‘’Saya angkatan pertama Alumni 87. SPM didirikan oleh Pak Sabrin Masuara, diresmikan Gubernur Azis Lamadjido dan didukung oleh Kepala Cabang Pelni kala itu Captain Gembong Suharso. Jadi selain belajar di kelas kita bisa praktek di pelabuhan Pantoloan. Benar – benar ilmu dan praktek kita rasakan manfaatnya sampai sekarang,’’ kata Hadi yang kini menjadi Captain Kapal di Perusahaan Singapura.
Usai belajar dua tahun di SPM Tawaeli, mereka dikirim ke SPM Barombong di Makassar setahun hingga enam bulan. ‘’Istilahnya kami di BPLPD Barombong adalah murid binaan dari SPM Palu. Dari sana kita makin banyak mendapat ilmu pelayaran dan terapan lainnya,’’ jelasnya.
SPM Karya Thayyibah hanya mampu mencetak delapan alumni. Setelah itu sudah tidak ada siswa hingga kini. Padahal, lulusan pelayaran memiliki peluang sangat besar karena pendidikan vokasi (spesial) yang mudah mendapatkan pekerjaan.