KOLONODALE – Usia Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah telah 12 tahun usai dimekarkan dari Kabupaten Morowali. Sebagai kabupaten baru berkembang pesat karena memiliki potensi perkebunan sawit dan sumber daya alam mineral ore, bahan nikel.
Gubernur Anwar Hafid menyebut bahwa angka kemiskinan di Morut terus menurun membuktikan pertumbuhan ekonomi mengangkat taraf hidup masyarakat. Tingkat kemiskinan menurun signifikan dari 12,85 % (2023) menjadi 11,95 % (2024) dan kembali turun menjadi 10,38 % pada 2025.
Sedangkan 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Morowali Utara mencapai 71,64 %, naik 0,90 poin dibanding tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
Hal itu dipicu sisi pertumbuhan ekonomi, Morut mencatat pertumbuhan spektakuler sebesar 27,30 % pada 2023, dan bertahan di level 14,03 % pada 2024. Dan sektor ketenagakerjaan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tercatat sebesar 2,38 % pada 2024, menunjukkan perbaikan dari tahun sebelumnya.
Turut hadir Anggota DPD RI Dapil Sulteng, Pangdam XXIII/Palaka Wira Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, Ketua TP PKK Provinsi Sulteng Ir. Hj. Sry Nirwanti Bahasoan, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XXIII/Palaka Wira Dewi Binsar Sianipar, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulteng Syarifuddin Hafid, serta jajaran Forkopimda, para bupati se Sulawesi Tengah, dan unsur TNI/Polri. ***