sumber : pb hmi jakarta | editor : admin
JAKARTA – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB – HMI) mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) segera mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Afif Siraja, kader HMI sekaligus pengurus Korps Alumni HMI (KAHMI) Sulawesi Tengah.
Afif ditemukan meninggal dunia di kediamannya di Jalan Padat Karya Palupi, Kecamatan Tatanga, 19 Oktober 2025 lalu. Peristiwa tragis ini menimbulkan duka mendalam di kalangan keluarga besar HMI dan KAHMI di seluruh Indonesia. Memasuki tiga pekan, polisi mengaku kesulitan membuka Iphone korban. Padahal ada aplikasi WhatApps dapat diakses ke pusat aplikasi milik Meta bila korban menggunakannya.
Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP) PB HMI, Abdul Hakim El, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kematian Afif Siraja. Ia menegaskan, kasus ini bukan sekadar kehilangan seorang kader, melainkan juga merupakan tamparan keras terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan hukum di Indonesia.
“Kami mendesak Kapolri untuk segera mengambil langkah konkret dan profesional dalam mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat,” tegas Abdul Hakim El dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (5/11/2025).
Ia menambahkan, negara harus hadir memberikan jaminan rasa aman dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. ‘’Kami tidak ingin ada satu pun nyawa kader atau warga negara yang hilang akibat tindakan kekerasan melanggar hukum. Negara harus hadir menjamin rasa aman dan keadilan bagi seluruh rakyatnya,” lanjutnya.
Menurutnya, indikasi kuat adanya unsur penganiayaan dalam kematian Afif Siraja harus menjadi pijakan serius bagi kepolisian untuk bertindak cepat dan transparan. Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan informasi agar publik tidak diselimuti spekulasi dan ketidakpercayaan terhadap proses hukum.
“Kasus ini tidak boleh berhenti di tengah jalan. Kami meminta Kapolri turun langsung mengawal proses penyelidikan hingga pelaku diadili secara adil dan terbuka,” ujarnya. Abdul Hakim El menegaskan, HMI akan terus mengawal kasus tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap sesama anak bangsa.
PB HMI juga menyerukan kepada seluruh kader dan keluarga besar HMI di Indonesia agar tetap solid dan konsisten menuntut keadilan bagi almarhum Afif Siraja. ‘’Tragedi ini harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen terhadap nilai kemanusiaan, supremasi hukum, dan perlindungan hak asasi manusia. Keadilan bagi Afif Siraja adalah keadilan bagi kita semua,” tandasnya. ***







