BAGAI Diorkestrasi, para pembenci Joko Widodo keluar dari sarang gelap dan penuh pandir kebencian menyerang Presiden Joko Widodo kasus bandara PT IMIP, Morowali Sulawesi Tengah.
Pernyataan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin digunakan para pembenci Jokowi sebagai amunisi potensial untuk menyerang. Bahkan, tanpa mencari data dan fakta, menyerang dengan narasi usang ‘Jokowilah yang meresmikan, olehnya harus bertanggungjawab.’
Dengan nutrisi kebencian, isi kepala dibiarkan kosong dengan menelan ‘gorengan’ menyerang Presiden ketujuh sebagai biang kerok kegaduhan hingga terjadi Latihan Gabungan tiga matra TNI nyaris 27 ribu pasukan yang diberi nama ‘Pengambilalihan’ bandara tanpa otoritas negara.
Tujuannya jelas ! Agar Jokowi terus dipojokkan dan dibenci rakyat Indonesia. 10 tahun menjadi presiden Indonesia porak poranda. Indonesia menjadi negara miskin dan terbelakang. Selanjutnya akan mendestruksi Gibran sebagai anak haram konstitusi dan tak layak jadi Wapres saat ini.
Berikut beberapa fakta dan aturan yang menjebak para pembenci Jokowi sendiri berkaitan dengan Bandara PT IMIP Morowali;
- Ternyata tak pernah ada data dan fakta bahwa Presiden Joko Widodo meresmikan bandara milik industri nikel Morowali. Yang benar Jokowi di Kota Luwuk meresmikan; Bandara Maleo Desa Umbele, Bungku bersama empat terminal bandara baru di Sulawesi. Tepatnya di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai. Yaitu terminal bandara Syukran Aminudin Amir di Banggai (Sulawesi Tengah), Arroepala Selayar (Sulawesi Selatan), Lagaligo Bua (Sulawesi Selatan) dan Bettoambari Bau Bau (Sulawesi Tenggara) 23 Desember 2018. Presiden Joko Widodo di landasan Bandara Syukran Aminudin Amir didampingi Gubernur Longki Djanggola dan Bupati Banggai Herwin Yatim;
- Jokowi ada di PT IMIP tahun 2019; tuduhan ini juga dapat dilacak dalam semua laman pemberitaan lewat mbah Google ternyata melakukan kegiatan pembagian Kartu KIS. Dari situ kemudian berlanjut ke Parigi Moutong untuk kegiatan yang sama;
- Bandara privat IMIP memiliki izin sebagaimana ditegaskan Wakil Menteri Perhubungan Suntana sebagai bandara privat/non komersil; digunakan untuk kepentingan penerbangan penumpang dan kargo yang mendukung industri perusahaan;
- Seluruh penerbangan di wilayah otoritas negara Indonesia pesawat tidak bebas terbang dan masuk dan keluar wilayah tanpa sepengetahuan ATC.
Mengaitkan Latgab TNI di bandara IMIP yang disebut bagian ‘Operasi tak ada negara dalam negara’ dengan Presiden Indonesia ke tujuh sangat naif. Seolah bahwa semua akibat Joko Widodo.
Padahal, peresmian kawasan IMIP Morowali sejak 2013 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Xi Jin Ping di Forum Bisnis Indonesia – China di Jakarta. Diresmikan 29 Mei 2015 saat Presiden Joko Widodo. Ini fakta ! Bukan narasi produksi otak udang penuh kebencian dan fitnah.
Haters dan pembuat fitnah hingga kini makin kesulitan mencari celah meruntuhkan Jokowi. Makin difitnah makin nampak kebenaran dari jejak digital hingga data.
Mereka tidak menyadari, bahwa semakin kita memfitnah seseorang maka sesungguhnya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa sedang menyiapkan kenaikan derajatnya. Kecuali pembenci tidak yakin dengan agama. ***








