DINAS Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Parmout wacanakan pelibatan pemerhati lingkungan dalam rangka untuk membudidayakan kepiting bakau. Pemerhati lingkungan itu diambil dari lembaga Kelompok Pecinta Alam (KPA) yang ada di Kota Parmout.
Hal itu diungkapkan Kepala DPLH Kabupaten Parmout, Efendi Batjo, kepada Kaili Post di ruang kerjanya, Selasa (28/2).
Efendi mengatakan, pelibatan kelompok pemerhati lingkungan dalam program tersebut merupakan bentuk tindak lanjut upaya pelestarian hutan mangrove atau yang dikenal dengan sebutan bakau.
Dalam pelibatan pemerhati lingkungan tersebut kata dia, DPLH akan memberikan bantuan berupa Crab Ball yang digunakan untuk budidaya kepiting bakau.
Hanya saja, rencana pelaksanaan awal program tersebut, sebagai langkah awal khusus Kota Parmout.
“Jika nantinya program awalnya berkembang bagus, kami akan melakukannya lagi hingga ke pemerhati lingkungan yang ada di kecamatan lainnya,” ujarnya.
Efendi menambahkan, untuk pelaksanaan program tersebut, pihaknya tentu akan berkoodinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan). Pasalnya, sasaran dari pelaksanaan program tersebut merupakan kawasan pesisir yang memiliki kawasan hutan bakau.
Menurutnya, program tersebut dapat menimbulkan kesadaran terhadap masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove. Kelestarian hutan mangrove dan budidaya kepiting tersebut memiliki kaitan yang sangat erat.
Dengan begitu kata Efendi, masyarakat atau pemerhati lingkungan tidak hanya melakukan penanaman bibit mangrove saja. Namun, dapat pula menghasilkan uang dari aksi pelestarian hutan mangrove yang selama ini hanya dikenal dapat mencegah terjadinya bencana Tsunami dan abrasi pantai.
“Pola pikir masyarakat harus dirubah. Dengan memberikan tambahan nilai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan khususnya hutan mangrove sebagai kawasan budidaya kepiting bakau menjadi awal mulanya ditanamkannya pemahaman, pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove kepada masyaraka. Apalagi, pembeli tetap kepiting bakau telah siap. Sehingga, masyarakat atau pemerhati lingkungan yang membudidayakan kepiting bakau tersebut sudah lebih mudah,” pungkasnya.***
Reporter: Steflin