Pasien Integrasi BPJS Keluhkan Pelayanan RSUD Anuntaloko

  • Whatsapp

 

SEJUMLAH Keluarga pasien mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko, khususnya bagi pasienpeserta jamkesmas yang diintegrasikan ke BPJS oleh daerah.Hal itu  kemudian dilaporkan pada komisi mitra RSUD, yaitu komisi IV DPRD.

Wakil ketua komisi IV, Moh.Fadli yang ditemui Kaili Post Senin (13/3), di RSUD Anuntaloko saat datang menemui keluarga pasien yang merasa dipersulit, mengaku kesal dengan pihak RSUD karena ternyata kejadian serupa sudah pernah dilaporkan oleh keluarga pasien lainnya. Paling fatal menurut Fadli, sistem pelayanan di RSUD Anuntaloko yang standarnya bisa berubah-ubah atau tidak sama.

Contohnya kata dia, keluarga pasien yang saat ini masih sementara mengurus BPJS karena adanya integrasi, diminta untuk membayar tunai untuk layanan apotik tetapi tidak disertai penjelasan bahwa bayar tunai itu hanyalah uang jaminan sementara yang kemudian dapat dipulangkan setelah berkas administrasi BPJS selesai diurus keluarga pasien dalam limit waktu tiga hari.

“Harusnya dijelaskan ke keluarga pasien, ini hanya jaminan sehingga setelah berkasnya selesai diurus tidak melewati 3 hari uangnya dikembalikan karena sudah ditanggung BPJS. Ternyata selama ini tidak, sehingga pasien pulang, dan RSUD mengklaim BPJSnya tetapi uang yang sudah mereka bayar pengobatan dan sebagainya sebelum keluar BPJS tidak dikembalikan, kalian kemanakan uang itu? Integrasi itu dari januari dan ini sudah maret, sudah banyak itu, cari datanya itu, ” tanyanya pada pihak RSUD.

Fadli menambahkan, yang diketahuinya saat ini ada 4 pasien yang sudah pulang tetapi sebelumnya membayar tunai sambil menunggu BPJS, tetapi pulang dalam kondisi sudah selesai administrasi BPJSnya.

Namun kata Fadli, uang yang awalnya dikeluarkan untuk biaya obat-obatan, tidak dikembalikan oleh pihak RSUD padahal itu seharusnya hanya jaminan.

“Saya ini tidak mencari-cari kesalahan RSUD, saya tau kalian ini melayani masyarakat. Tetapi harusnya dijelaskan bahwa itu hanya jaminan, supya kalau pulang bisa diminta asalkan BPJSnya selesai diurus tepat waktu. Jadi kalau tidak ada yang tau? Kalau tidak ada yang komplain? Bagaimana ini, pokoknya saya maunya cari data yang lengkap kemudian kembaliakn uang mereka, biar sudah pulang pasiennya,

” tandasnya. Sementara itu, kepala bidang keperawatan Astar Baturangka menanggapi bahwa hal itu akan ditelusuri bersama oleh pihak RSUD dimana letak kekeliruan yang dimaksud kemudian akan dibicarakan ditingkat pimpinan.

Menurut Astar ada sistem online yang diterapkan di RSUD dimana status pasien harus terisi, apakah BPJS atau tunai jika pasien mengaku menggunakan BPJS maka harus dibuktikan dengan berkas.

“Apa yang mau diisi kalau statusnya sementara mengurus?.Bukan takut mereka tidak mau bayar nantinya tetapi ini untuk mengisi data pasien. Maka kemungkinan itu ditunaikan dulu sehingga status pasien jadi pasien bayar tunai, selama menunggu berkasnya masuk kemudian setelah diurus, kan semuanya jadi gratis,” jelasnya.

Berdebatan itu berlangsung sekitar 1 jam, namun tidak mendapatkan solusi karena Moh.Fadli meminta agar RSUD mencari semua data pasien yang awalnya sudah bayar tunai kemudian keluar dengan status pasein BPJS dan menegaskan harus dikembalikan segera.  Atas tindakan itu, pihak RSUD meminta waktu untuk mencari letak persoalan aduan dan kemudian akan membawa pembicaraan itu ketingkat  impinan. ***

Berita terkait