Tidak berlebihan jika kita mengancungi jempol duet pasangan Bupati dan Wakil Bupati Morowali Utara (Morut) Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor – Moh. Asrar Abd. Samad untuk mempertanggung jawabkan janji-janji mereka di kala kampanye Pilkada, saat ini mulai dirasakan.
Buktinya dalam setahun kepemimpinan Aptripel-Asrar banyak perubahan-perubahan yang terjadi di Bumi Tepo Asa Aroa, Kabupaten Morowalin Utara (Morut) Provinsi Sulawesi Tengah. Pasalnya, gebrakan-gebrakan kedua ‘pendekar’ ini bukan hanya berkarya kata, tapi berkarya nyata. Terutama adalah menembus isolasi pedesaan dengan membuka ruas jalan hingga terpencil seperti di pegunungan Wanea Kecamatan Bungku Utara dan Kecamatan Mamosalato.
Bukan hanya itu, beberapa ruas jalan setapak dibongkar sehingga bisa dilalui kendaraan sepeda motor dan roda empat. Masih banyak daerah terisolir yang saat ini masyarakat sudah bisa menikmati atas hasil kerja keras Bupati Aptripel Tumimomor.
Ambisi Aptripel Tumimomor – Moh Arar Abdul Samad, belum puas berhenti sampai disini, malah tidak kala pentingnya Aptripel bersama pemerintah pusat dengan program pembangunan kawasan pedesaan Kementrian Desa. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sentuh Morowali Utara. Di Kabupaten ini, Pemkab menyiapkan Kecamatan Lembo Raya sebagai kawasan agro industri.
Wacana tersebut dikemukakan Prof Dr Ir Marhawati Mappatoba saat focus group discussioan digelar di aula kantor Bappeda Morowali Utara, Oktober 2016 lalu. Selain itu Morowali Utara dalam waktu tidak terlalu lama akan memiliki pabrik semen PT Conch, sebuah perusahaan semen terbesar di Tiongkok, bakal membangun pabrik yang terletak diantara Wawopada (Lembo) dan Kolaka (Mori Atas). Kepastian ini menyusul keluarnya hasil sampel bahan baku semen yang diambil dari wilayah tersebut.
“Setelah sampelnya dinyatakan layak, pihak manajemen PT Conch hampir memastikan akan membangun pabrik semen di Morut. Punya kita disini 97 persen, dibeberapa tempat yang sudah dibangunkan pabrik hanya 95 persen. Itu sebabnya mereka sangat tertarik untuk segera membangun pabrik ditempat kita” uncap Bupati Morut Aptripel Tumimomor.
Menutut Aptripel, uji kelayakan hingga dari sampel bahan yang diambil di antara Desa Kolaka dengan Wawopada itu sudah berjalan sejak dua tahun lalu. Jika rencana investasi oleh Anhui Conch Comment Co Ltd tersebut terseliasasi, maka Morowali Utara adalah daerah kedelapan tempat berdirinya pabrik semen Conch di Indonesia.
“Saat ini baru ada tujuh pabrik semen Conch di Indonesia. Jika kesepakatan ditandatangani, maka pabrik di Morut adalah lokasi kedelapan milik Conch Group,”jelasnya. Dari sekian banyak dasar perimbangan sehingga Pemkab Kabupaten Morowali Utara menyambut baik ekspansi salah satu perusahaan semen tersbesar di dunia ini.
Aptripel menyebut perusahaan ini sudah menggunakan tekhnologi pembuatan semen yang sangat canggih.”Jika technology canggih, pastilah mereka dapat pula membangun pabrik yang ramah lingkungan. Ini penting untuk diterapkan,”tandasnya.
Saat ditanya lebih jauh tentang berbagai jenis syarat yang wajib dipenuhi calon investor, Aptripel memastikan tidak ada satu pun yang boleh dilanggar.”Selama persyaratan atau legalitas pembangunan pabrik semen itu belum terpenuhi, saya tidak menyepakati kebijakan apapun. Intinya legalitasnya harus ada dulu,”tegasnya.
Sementara soal efek perekonomian atas hadirnya pabrik semen tersebut, dia memastikan daerah Morowali Utara akan semakin berkembang. Baik dari sisi pembangunan infrastruktur daerah maupun peningkatan taraf hidup masyarakat. Multiplier effect akibat kehadiran industry ini jelas akan sangat luar biasa. Doakan saja investasi ini berhasil,” sebut Aptripel meminta dukungan masyarakat luas.
Melihat kondisi seperti ini, Daerah Kabupaten Morowali Utara tentunya sedang berbenah diri, yang tidak mau kalah bersaing dengan daerah-daerah lain yang lebih dulu maju untuk membangun Morowali Utara Ekonomi “Raksasa” Yang Mulai Bangkit.
Reporter/biro morut: johnny inkiriwang