Pesantren dan Masjid Ditanami Pohon Kayu

  • Whatsapp
banner 728x90

SEJUMLAH Rumah ibadah dan lembaga pendidikan Islam di Tolitoli mulai ditanami pohon pelindung. Penanaman kayu dilakukan sebagai wujud untuk mendukung penghijauan dan pelestarian lingkungan. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Gunung Dako Kabupaten Tolitoli, Carnoto S.Hut.T,MM mengatakan pepohonan yang ditanam baik ditempat-tempat ibadah, pesantren hingga di instansi di Tolitoli merupakan kegiatan  penghijauan dan melestarikan lingkungan.

“Menanam kayu di lingkungan Masjid, pesantren bahkan kantor kecamatan itu dilaksanakan setiap Jumat. Namun diketahui pohon kayu yang ditanam tersebut atas permintaan masyarakat,” ungkap Carnoto Jumat (25/05/2017) pekan lalu. Ratusan pohon yang sudah ditanam tidak hanya dibiarkan, namun juga dilakukan pemantauan secara terus menerus untuk memastikan apakah program penanaman yang dilakukan itu terpelihara atau tidak.

Program kegiatan Jumat Bersih menanam yang dipilih kata Carnoto adalah penanaman pohon yang bertujuan selain penghijauan melestarikan lingkungan juga termasuk upaya menjaga daerah resapan air. ”Pohon yang ditanam bersama TNI merupakan aksi nyata  dalam menjaga lingkungan yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” tekan Carnoto.

Menurutnya setiap pohon yang ditanam memiliki berbagai manfaat, diantaranya pohon Mahoni, glodokan, ketapang kencana dan rambutan. Empat jenis tanaman itu termasuk tanaman yang memiliki kemampuan untuk menjadi filter udara dan mengurangi polusi hingga 69%, serta memiliki kemampuan mengikat air yang baik. “Kegiatan Jumat bersih menanam yang lakukan ini diakui masih dalam skala yang terbatas tetapi kami percaya bahwa upaya sekecil apapun bagi pelestarian lingkungan patut untuk dilakukan, mengingat bahwa lingkungan saat ini telah mengalami perubahan dan kerusakan yang memerlukan perhatian kita semua,” katanya.

Dia berharap, kerjasama dengan pihak TNI Kodim 1305 BT dalam kegiatan menjaga kelestarian lingkungan menjadi upaya yang terus ditingkatkan untuk anak cucu nantinya masih dapat menerima warisan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk hidup layak, aman, damai dan sejahtera.**

Reporter/biro tolis: Romi 

Berita terkait