Sekda Sebut OPD Bebal

  • Whatsapp
banner 728x90
Permasalahan Aset Parmout Tak Kunjung Usai
 

 

 



MEMASUKI Tahun kelima atas permasalahan aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parmout, yang tak kunjung usai, Plt Sekretaris daerah (Sekda) Parmout dibuat berang. Bagaimna tidak, permasalahan aset yang menyeret predikat Parmout harus menerima opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) ternyata tidak membuat seluruh OPD sadar, namun malah sebaliknya. Bahkan, Plt Sekda Abdul Radjab sebut seluruh OPD yang memiliki permasalahan aset terkesan bebal dan masa bodoh.

Plt Sekda Parmout, Abdul Radjab yang ditemui diruang kerjanya belum lama ini mengatakan, bidang aset pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Parmout, hanya sebagai wadah konsolidasi aset dari seluruh OPD. Adapun, aset-aset yang menuai permasalahan hal itu berawal dari masing-masing OPD. “Seluruh OPD sudah disurati berkali-kali untuk meginventarisir aset mereka, tapi tidak ada yang menyahuti, entah apa yang ada dibenak mereka sampai mereka sepertinya tidak ingin berbakti dengan daerah ini,” ungkap geram Radjab.

Menurutnya, jika mencontohi beberapa daerah yang juga pernah mengalami permasalahan aset yang sama dengan daerah ini, namun daerah-daerah tersebut cepat bergerak dan segera melakukan perbaikan serta meginventarisir aset yang bermasalah. “Tapi memang hingga saat ini pun saya selalu berfikir atau selalu bertanya, kok daerah kita tidak bisa seperti daerah-daerah tersebut. Padahal dari segala fasilitaspun cukup memadai untuk melakukan perbaikan. Atau memang OPDya yag tidak ada kemauan dan harus bersikap masa bodoh,” curhat Radjab.

Lanjut dia, sebenarnya jika semua orang menginginkan semuanya baik, maka harus ada sikap tegas oleh pimpinan untuk seluruh jajarannya. Apalagi khusus jajaran yang bebal dan masa bodoh harus diberikan peringatan yang tegas atau kalau perlu sanksinya dimundurkan saja dari jabatannya. Diketahui pada pencatatan aset per 31 desember 2016 oleh BPK RI perwakilan Sulteng, ditemukan nilai aset tetap pada neraca 2016 yang belum dapat diyakini kewajarannya. Pada Invetarisasi fisik aset tetap periode tahun 2003-2014 dari 55 OPD yang menunjukan aset tetap sebesar Rp 159 Milyar, yang dapat ditelusuri dan berada dalam keadaan rusak berat sebesar Rp 10 Milyar, sedangkan aset yang tidak dapat ditelusuri atau keberadaannya hilang sebesar Rp 72 Miliar. **

 

reporter/biro parmout: fharadiba

Berita terkait