SULTENG,- OPERASI Tinombala yang akan berakhir 30 September 2017 mendatang naga-naganya akan diperpanjang kembali selama 90 hari. Atau tiga bulan akan datang. Hal ini sebagai tindak lanjut untuk memburu dan membekuk sisa anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) besutan almarhum Santoso yang masih berkeliaran disekitar wilayah gunung biru Poso, Sulteng.
Penegasan itu dikatakan Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Rudi Sufahriadi kepada sejumlah wartawan usai menghadiri serah terima jabatan Perwira Menengah (Pamen) di lingkungan Polda Rabu (20/9/2017) di Mapolda.
Orang nomor Satu di lingkup Kepolisian bumi Tadulako tersebut mengatakan Operasi Tinombala yang akan segera berakhir pada bulan ini akan perpanjang selama Tiga Bulan kedepan. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar dan menangkap Tujuh para DPO sisa dari Mujahidin Indonesia Timur yang keberadaanya masih di sekitar pegunungan Poso. Untuk jumlah personil yang akan diturunkan, tidak berubah, tetap di back up oleh mabes Polri dan juga dibantu TNI.
Kapolda juga menambahkan bahwa operasi sebelumnya akan dievaluasi dan dikaji untuk dijadikan rujukan agar kedepanya bisa lebih baik lagi, kekurangan akan diperbaiki. Medan yang menjadi hambatan bagi petugas dalam melakukan pengejaran terhadap mereka, Karena spil bersenjata tersebut lebih mengenal wilayah di pegunungan di wilayah Poso.
” Dari hasil Anif, pasti ada kekurangan, tapi kami akan perbaiki. Untuk jangka waktu operasi tetap Sembilan puluh hari, kalau belum maksimal akan di perpanjang lagi, medan yang berat menjadi kendala kami dalam mendeteksi keberadaan mereka, tapi walaupun demikian, tetap akan dikejar” pungkasnya.**
Reporter: Firmansyah