POSO,- UNJUK Rasa mahasiswa Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso, sampai sore kemarin, Selasa (17-10/2017) masih berlanjut. Unjuk rasa yang dikoordinir lembaga mahasiswa tingkat jurusan dan fakultas masing-masing itu telah berlangsung sejak Senin pagi, 16-10/2017, di kampus Unsimar Jalan Pulau Timor, Kota Poso.
Menurut salah seorang Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Rian Djamorante, unjuk rasa bagi mahasiswa Unsimar dipicu oleh tidak transparannya pihak rektorat dalam penggunaan anggaran. “Masalah yang paling mendasar adalah pihak pengelola kampus selama ini menutup diri, jadi masalah ini sebenarnya adalah masalah lama, tapi karena pihak rektorat tidak meresponnya, jadinya ya begini, sudah berlarut-larut”, kata Rian.
Diketahui, mahasiswa yang dikenal dengan kampus hijau ini, mengusung tuntutan utama tentang penurunan angka pembayaran SPP dari Rp.1.950.000/2.050.000, diturunkan menjadi Rp. 1.300.000,- setiap semester.
Pantauan Kaili Post kemarin sore, Rektor Unsimar, Kisman Lantang, SE,M.Si didampingi Wakil Rektor I (bidang akademik), Tabita,SE, berkenan menemui mahasiswa, namun tidak terjadi kesepakatan kedua belah pihak. “Jadi karena belum ada kejelasan, kita tetap lanjut sampai adanya solusi konkrit”, tambah Rian.
Informasi yang dihimpun di Kampus Unsimar kemarin sore, menyebutkan, mahasiswa akan memboikot aktivitas kampus dengan melanjutkan aksi unjuk rasa sampai tuntutan direalisasikan. “Pokoknya, sebelum tuntutan direalisasikan kita akan tetap melakukan aksi serupa secara damai, dengan memboikot aktivitas kampus,” Tegas Rian Djamorante, mengajak mahasiswa merapatkan barisan seraya mengantisipasi adanya provokasi dari oknum tertentu untuk menunggangi aksi unjuk rasa.**
Reporter/Editor: Darwis Waru