KOTA PALU,- MENTERI Sosial Indonesia Khofifah Indar Parawangsa mengatakan bahwa solusi kemiskinan di Indonesia masih mengandalkan PKH, Program Keluarga Harapan. Itu dikatakannya saat membuka Rapat Koordinasi Bantuan Pangan Non Tunai se Sulteng 2017. Rapat itu ditangani Direktorat penanganan Fakir Miskin Perkotaan, yang dihadiri seluruh Wakil Bupati Sulteng, Camat dan Lurah se Kota Palu, Kadis Sosial se Sulteng, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Hardi, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Dr. Elim Somba, beserta tamu undangan lainya Rabu (4/10/2017) pukul 10.00 Wita bertempat di Hotel Mercure Palu.
Sambutan Gubernur dibacakan Elim Somba mengungkapkan bahwa pelaksanaan rapat tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah pusat dan kepada daerah dalam menyatukan langkah-langkah strategis mengatasi kemiskinan di Sulteng. Khususnya penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), realitas bahwa kemiskinan saat ini masih relatif tinggi, sekitar 14 persen.
Mensos mengatakan efektifitas untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada di Indonesia saat ini, program keluarga Harapan adalah solusinya. Dengan meluncurkan kartu bagi masyarakat miskin, pengganti dari Raskin pada tahun 2018 mendatang. Pada hari ini kartu tersebut baru tercatat di 98 kota dan 118 Kabupaten yang ada di Indonesia termasuk Kota Palu, serta sudah sekitar 82.000 penerima kartu tersebut.
Untuk Sulteng sendiri masih pada tahap penyasaran, tapi tidak menutup kemungkinan juga akan mendapatkan jatah, apabila Pemerintah kabupaten mengikuti prosudur pendataan warganya untuk hal itu, “ Karena aka nada tambahan lagi untuk kartu sekitar 118.000 bagi masyarkat miskin” ujarnya. Setelah melakukan penjelasan, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawangsa beserta rombongan menuju lokasi peresmian Elektronik Warung Gotong-Royong (E- Warung) KUBE di Kelurahan Kawatuna, Kec. Mantikulore, Kota Palu.**
Reporter: Firmansyah