POLISI ATASI SITUASI KEAMANAN DI BUOL

  • Whatsapp

 

BUOL,- SITUASI di Kota Buol, Sulawesi Tengah, hingga Rabu petang dilaporkan masih mencekam, pascapembakaran rumah dan aset dua tersangka kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya seorang anak korban.

Seorang warga Buol yang dihubungi, Rabu, mengaku kebanyakan warga masih takut keluar rumah dan enggan melakukan aktivitas seperti biasa seperti berdagang. Anak-anak sekolah juga langsung dikembalikan ke rumah masing-masing.

Namun situasi keamanan bisa dikendalikan polisi dan aparat keamanan lainnya sehingga menurut pihak keamanan, situasi saat ini sudah normal kembali. Kepolisian Resor Buol, Polda Sulawesi Tengah, telah menangkap tiga tersangka pelaku penganiayaan yang mengakibatkan salah seorang korbannya meninggal dunia, dan berujung pada aksi anarkis keluarga korban terhadap tersangka, Rabu.

“Saat ini Polres Buol telah mengamankan tiga orang tersangka yakni AR, SR dan I, yang merupakan warga Dusun Bundo, kelurahan Leok II, Kecamatan Biau,” ungkap Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto yang dihubungi dari Palu, Rabu siang.

Hari menerangkan peristiwa penganiayaan itu terjadi, Rabu (18/10) sekitar pukul 05.00 Wita di Dusun Bundo, Kelurahan Leok II, Kabupaten Buol.

Penganiayaan itu dilakukan terhadap dua orang yakni Safrudin dan anaknya Mohamad Sofyan, yang menyebabkan korban Sofyan meninggal dunia.

Kala itu, Safrudin beserta anaknya pulang mengantarkan istrinya yang bekerja di rumah makan RSUD Buol. Saat kembali ke rumah, korban melintas di Dusun Bundo dan secara tiba-tiba dihadang oleh sekelompok orang berjumlah sekitar enam orang.

Tanpa diketahui penyebabnya, korban langsung dipukul dengan benda tumpul, hingga korban Sofyan yang berumur sekitar lima tahun meninggal dunia.

“Polres Buol juga melakukan pengejaran terhadap beberapa tersangka lain, yang telah diketahui identitasnya,” ungkap mantan Kapolres Buol itu.

Hari menyatakan upaya yang dilakukan pihak kepolisian Polres Buol di antaranya melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat, pemuda, aparat kelurahan dan kecamatan setempat, untuk meredam kejadian tersebut.

Selain itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Polres Buol menyiagakan satu pleton Brimob Kompi Buol, satu pleton Brimob Kompi Tolitoli dan meyiagakan satu pleton Kompi Brimob Biromaru, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sementara itu, usai pemakaman korban Mohamad Sofyan, Rabu siang, ratusan orang secara spontan melakukan pembakaran rumah tersangka AR dan SR. Hari berharap kepada seluruh masyarakat, baik yang ada di sekitar tempat kejadian perkara maupun masyarakat Buol, untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan main hakim sendiri, serta tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.

“Serahkan sepenuhnya permasalahan ini kepada pihak kepolisian, untuk dapat mengungkap apa motif dari penganiayaan tersebut,” tutup Hari.

Sumber: Antarasulteng.com

 

Berita terkait