Reporter/Editor : Darwis Waru
POSO,- RANTAI Pasung bagi disabilitas mental itu masih terlilit di kaki kirinya. Setiap hari setidaknya dalam 5 tahun terakhir, anak ke empat dari 5 bersaudara itu hanya menghabiskan hari-harinya sekitar rumah, untuk bergerak pun hanya sejauh 2 meter dari posisi pemasungan. Begitulah kondisi Agus Supriedi (39) sampai saat ini, di tengah gencarnya Pemerintah Nasional melakukan gerakan Indonesia bebas Pasung pada 2019, hingga kini masih terdapat pemasungan bagi penderita disabilitas mental.
Menurut ibunya Musida (64), pihak keluarga terpaksa memasung anaknya Edi, karena jika tidak dipasung pria kelahiran 1978 itu sering mengamuk dan terkadang menjadi bahan ledekan anak-anak di sekitar rumahnya. “Ya, kalau tidak dipasung, anak-anak suka ledekin, jadi biar aman kita tahan di rumah saja”, kata Musida, ibu Edi, berharap bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah untuk proses penyembuhannya.
BACA SELENGKAPNYA DI HARIAN KAILI POST…!
