Reporter/Editor : Darwis Waru
POSO,- “TIDAK Mudah merawat tradisi sampai usia ratusan tahun, butuh kearifan dan tenggang rasa masyarakat dan pemerintah setempat untuk merespon perkembangan, tanpa menafikan tradisi para leluhur”, kutipan kalimat pendahuluan ini menjadi ruh dalam memperingati Hari Jadi Desa Peura ke-129, sebuah kampung tua yang terletak di bibir timur danau Poso. Dalam peringatan kali ini, warga desa Peura pun memaksimalkan momentum bersejarah untuk reuni sesama orang Peura yang berasal dari seluruh pelosok nusantara, sekaligus memperlombakan sejumlah kegiatan olah raga dan seni tradisional, termasuk sebuah sarasehan bertajuk ‘Peura, Dulu, Sekarang, dan Yang Akan Datang’.
“Jadi dengan adanya gelaran ini masyarakat desa Peura dapat bertemu dan saling melepas kerinduan, baik masyarakat yang ada di desa, maupun mereka yang telah merantau”, kata Tokoh Adat Poso, Tanel Siolemba yang juga dimandatkan sebagai ketua panitia perayaan.
Dia menambahkan, orang Peura patut bersyukur karena yang menduduki puncak kepemimpinan di Poso saat ini adalah putera desa Peura. Karena itu, tidak salah jika prestasi itu menjadi patokan untuk memotivasi anak-anak asal Peura untuk berkiprah di seluruh wilayah nusantara.
BACA SELENGKAPNYA DI HARIAN KAILI POST…!