Pawai Obor Di Desa Sakita Patut Dicontoh

  • Whatsapp

Reporter/morowali      : bambang sumantri

PAWAI Takbir yang dilaksanakan di Kecamatan Bungku
Tengah sempat mendapat kecaman dari warga Bungku akibat pengendara sepeda motor
berknalpot bogar yang menggila. Akibatnya, dari keluhan masyarakat itupun
membuat pihak Kepolisian harus turun tangan mengamankan ratusan sepeda motor
berknalpot bogar yang sangat mengganggu kekhidmatan malam takbiran.


Situasi berbeda terjadi di Desa Sakita Kecamatan Bungku
Tengah, dimana pengurus karang taruna berinisiatif melaksanakan pawai takbir
berkeliling kampung menggunakan obor. Ada sebanyak 500 obor disiapkan panitia,
ditambah dengan obor yang disediakan sendiri oleh warga.

Jalannya pawai takbir pun berjalan tertib dan sangat
khidmat dengan lantunan takbir, tahlil dan tahmid tanpa diwarnai suara ribut
knalpot bogar. Hal itu menimbulkan berbagai tanggapan positif dari masyarakat
yang juga berharap agar pada pelaksanaan pawai takbir di Idul Adha nanti tidak
ada lagi peserta kendaraan bermotor yang hanya mengganggu kenyamanan takbiran.

‘’Pawai obor di Sakita itu baru bilang bagus, terasa
betul ni’matnya menyambut hari kemenangan, daripada pawai motor yang pakai
knalpot bogar, cuma bikin gaduh saja, manalagi sudah ada yang bau cap tikus,
itu kan sudah tidak wajar, mudah-mudahan saja ini jadi perhatian penyelenggara
ke depannya” ungkap salah seorang warga.**

Berita terkait