KKSS Poso Halal Bi Halal

  • Whatsapp

Foto : Penyematan Peci Nasional Antara Tokoh
Agama Islam dan Kristen ( foto istimewa kiriman Ika Larastuty Badolo untuk
wartawan Kaili Post).
Reporter/poso
   : ishak hakim
KELUARGA
Besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Poso menggelar Halal Bi Halal
bertepatan dengan 28 Syawal 1439 Hijriah di Lokasi Masjid Nurul Yaqin
(7/7/2018) lalu. Kegiatan tersebut
mengusung tema, Merajut Persaudaraan Memperkokoh Tali Silaturahmi Menuju Islam
Rahmatan Lil ‘Alamin.
Giat tersebut dihadiri
Kementerian Agama Kabupaten Poso, Drs. H. Muhammad Makmur Arif, M. Pd.I, Pdt.
Ronald Mosiangi, S.Th, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Kapolres Poso yang
diwakili oleh Kasat Binmas Polres Poso, Camat Poso Kota utara Efendi Chofi’I,
S.Sos, Caleg DPRD Romi Santoso Alimin, SE dan tamu undangan lainnya.
Acara tersebut
dibuka oleh Panitia Pelaksana, Abdul Kadir Abdjul, S.Pd.I, Dalam sambutannya ia
menyampaikan, bahwa Momentum halal bi halal kali ini digunakan untuk bisa
saling menerima, memaafkan serta saling menghargai, menghormati antar ummat
beragama.
 ‘’Ini adalah bentuk
komitmen kebangsaan sebagai manusia yang mendiami bumi Nusantara,” Ucapnya.
Sementara itu Imam
Masjid Nurul Yaqin Abdul Rahim S.Pd.I Mengatakan, pelaksanaan kegiatan halal bi
halal ini adalah, berangkat dari sebuah dorongan keinginan yang sangat besar
oleh seluruh masyarakat kelurahan Tegalrejo.
Dikatakannya, Mengapa
perlu kita laksanakan acara halal bihalal kali ini, karena bagi kami khususnya
masyarakat kelurahan tegalrejo, Halal Bi Halal ini sangat istimewa dan sangat
bermanfaat.
 ‘’Yang hadir pada
acara halal bi halal kali ini tidak hanya saudara-saudara kita yang muslim namun
ada juga saudara – saudara kita yang non muslim,”
terangnya.
Abdul Rahim
menambahkan, mengingat akhir-akhir ini negeri kita sedang diuji intoleran
kepada agama, kebencian kepada agama, ketidak sukaan kepada sesama agama di
wujudkan dalam bentuk kekerasan.
‘’Orang
– orang mudah membenci, mencaci maki bahkan memfitnah orang lain hanya karena
berbeda dengannya. Entah karena berbda mazhab, beda pandangan dan pilihan
politik, beda suku, beda strata social, bahkan beda agama.” Pungkas Imam Masjid
Nurul Yaqin.
Maka dari itu halal
bi halal kali ini bukan lagi hal yang baru, oleh karena itu kita perlu menjaga  dan merawat rasa persaudaraan itu.
Selanjutnya di akhir acara
yaitu Penyematan Peci Nasional Antara para tokoh agama Islam dan Kristen. Ini
adalah symbol Nasionalis untuk mempersatukan bangsa, warna hitam dari peci
tersebut menunjukan sifat-sifat positif, menandakan sifat tegas, kukuh, formal
dan struktur yang kuat. **

Berita terkait