BERSAMA Kapolda Sulteng, Brigjen Pol. Ermi Widyatno kepada produser film Adriany Badrah yang mewakili Rumah Katu production usai menerima hadiah dan penghargaan.foto/kailipost/ishakhakim |
Reporter/Poso: Ishak Hakim
KOMUNITAS Rumah Katu (Rumah Kita Satu)
menjadi salah satu komunitas orang Poso yang berhasil meraih juara 1 dalam
lomba film pendek. Rumah
Katu yang dihuni para pemuda dari berbagi profesi ini dinobatkan pihak Polda
Sulteng baru-baru ini sebagai jawara atas karya film pendek berjudul
“Salamnya Salim” dalam perlombaan film pendek.
menjadi salah satu komunitas orang Poso yang berhasil meraih juara 1 dalam
lomba film pendek. Rumah
Katu yang dihuni para pemuda dari berbagi profesi ini dinobatkan pihak Polda
Sulteng baru-baru ini sebagai jawara atas karya film pendek berjudul
“Salamnya Salim” dalam perlombaan film pendek.
Untuk diketahui dalam rangka Hut Bhayangkara
ke 72 Tahun, pihak Kepolisian Daerah Sulteng menggelar lomba foto dan film
pendek yang dipersembahkan bagi warga yang ingin memperlihatkan karyanya. Lomba tersebut diikuti
peserta film sebanyak 45 orang dengan jumlah 10 rumah produksi. Dan peserta
lainya untuk kategori foto yang mendaftar sebanyak 35 fotografer dengan jumlah
60 hasil karya foto.
ke 72 Tahun, pihak Kepolisian Daerah Sulteng menggelar lomba foto dan film
pendek yang dipersembahkan bagi warga yang ingin memperlihatkan karyanya. Lomba tersebut diikuti
peserta film sebanyak 45 orang dengan jumlah 10 rumah produksi. Dan peserta
lainya untuk kategori foto yang mendaftar sebanyak 35 fotografer dengan jumlah
60 hasil karya foto.
Setelah melalui seleksi panjang, dewan juri
kemudian memilih film berjudul “Salamnya Salim” sebagai juara
pertama. Kemudian juara ke 2 diraih rumah produksi Ideasinema dari kota Palu
berjudul “Paham” dan juara ke 3 judul film “Jihad Itu
Jahat” dari rumah produksi Team 2 Project kota Palu.
kemudian memilih film berjudul “Salamnya Salim” sebagai juara
pertama. Kemudian juara ke 2 diraih rumah produksi Ideasinema dari kota Palu
berjudul “Paham” dan juara ke 3 judul film “Jihad Itu
Jahat” dari rumah produksi Team 2 Project kota Palu.
Hadiah dan penghargaan kemudian diserahkan
secara langsung oleh Kapolda Sulteng, Brigjen Pol. Ermi Widyatno di markas
Polda Sulteng, Kota Palu kepada masing-masing pemenang. Film berjudul
“Salamnya Salim” ini diangkat dalam sebuah cerita perdamaian yang
menyampaikan pesan tentang pentingnya menjawab salam, dengan mengambil lokasi
syuting di rumah warga dan masjid Nurul Yaqin di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan
Poso Kota Utara
secara langsung oleh Kapolda Sulteng, Brigjen Pol. Ermi Widyatno di markas
Polda Sulteng, Kota Palu kepada masing-masing pemenang. Film berjudul
“Salamnya Salim” ini diangkat dalam sebuah cerita perdamaian yang
menyampaikan pesan tentang pentingnya menjawab salam, dengan mengambil lokasi
syuting di rumah warga dan masjid Nurul Yaqin di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan
Poso Kota Utara
Dimana para pemeran dalam film tersebut
diperankan oleh beberapa anak muda Poso dari berbagai profesi berbeda, yang
sangat menyukai dunia perfilman dan terlibat dalam mengkampanyekan perdamaian. Film tersebut disutradarai
oleh Arifuddin Lako alias Iin Brur mantan Napiter Poso yang kini terlibat aktif
mengkampanyekan perdamaian untuk Kabupaten Poso. Sementara dibalik produser ada
Adriany Badrah seorang aktivis wanita yang juga aktif mengkampanyekan
perdamaian.
diperankan oleh beberapa anak muda Poso dari berbagai profesi berbeda, yang
sangat menyukai dunia perfilman dan terlibat dalam mengkampanyekan perdamaian. Film tersebut disutradarai
oleh Arifuddin Lako alias Iin Brur mantan Napiter Poso yang kini terlibat aktif
mengkampanyekan perdamaian untuk Kabupaten Poso. Sementara dibalik produser ada
Adriany Badrah seorang aktivis wanita yang juga aktif mengkampanyekan
perdamaian.
Arifuddin Lako mengatakan, jika film pendek
berjudul Salamnya Salim merupakan kelanjutan sebuah karya dari Rumah Katu untuk
mengkampayekan perdamaian di wilayah Poso. Menurut Arifuddin Lako, karena
menyampaikan damai kepada siapa pun merupakan suatu kewajiban setiap makhluk di
dunia.
berjudul Salamnya Salim merupakan kelanjutan sebuah karya dari Rumah Katu untuk
mengkampayekan perdamaian di wilayah Poso. Menurut Arifuddin Lako, karena
menyampaikan damai kepada siapa pun merupakan suatu kewajiban setiap makhluk di
dunia.
Dengan berhasilnya meraih juara, Arifuddin
Lako alias Iin Brur menyampaikan, dirinya bersama teman-teman Rumah Katu akan
terus berkarya membuat film yang isinya tentang pesan damai. “Kami akan terus
berkarya membuat film yang isinya menyampaikan pesan damai,” ucap
Arifuddin Lako. **
Lako alias Iin Brur menyampaikan, dirinya bersama teman-teman Rumah Katu akan
terus berkarya membuat film yang isinya tentang pesan damai. “Kami akan terus
berkarya membuat film yang isinya menyampaikan pesan damai,” ucap
Arifuddin Lako. **