Foto : Ustadz Dr. Das’ad Latif saat ceramah, Reporter/poso : ishak hakim |
KELUARGA
Besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Poso, PHBI, DPD KNPI serta
Bagian Kesramas Setda Kabupaten Poso dan Kementrian Agama Kabupaten Poso,
menggelar Halal bi Halal bertepatan dengan 19 Syawal 1439 Hijriah di lapangan
Futsal Gor Puselemba. Selasa (3/7/2018).
Besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Poso, PHBI, DPD KNPI serta
Bagian Kesramas Setda Kabupaten Poso dan Kementrian Agama Kabupaten Poso,
menggelar Halal bi Halal bertepatan dengan 19 Syawal 1439 Hijriah di lapangan
Futsal Gor Puselemba. Selasa (3/7/2018).
Kegiatan tersebut mengusung tema, Dengan
semangat Syawal mari kita tingkatkan produktifitas, kualitas serta bersama
dalam Persatuan kita membangun Ummat dan masyarakat menuju Kabupaten Poso yang
CERDAS.
semangat Syawal mari kita tingkatkan produktifitas, kualitas serta bersama
dalam Persatuan kita membangun Ummat dan masyarakat menuju Kabupaten Poso yang
CERDAS.
Giat tersebut dihadiri oleh tiga komunitas
agama yang berbeda yaitu Islam, Kristen, Hindu, yang terwakili dari Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), Masyarakat poso, Organisasi yang ada di Kabupaten Poso
dan Penceramah Kondang dari Sulawesi
selatan Dr. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., P.h.D (dosen ilmu komunikasi UNHAS
Makassar), serta TNI/Polri.
agama yang berbeda yaitu Islam, Kristen, Hindu, yang terwakili dari Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), Masyarakat poso, Organisasi yang ada di Kabupaten Poso
dan Penceramah Kondang dari Sulawesi
selatan Dr. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., P.h.D (dosen ilmu komunikasi UNHAS
Makassar), serta TNI/Polri.
Acara tersebut dibuka Ketua Panitia,
Sudarman, S.Pd. MM. Dalam sambutannya ia menyampaikan, bahwa pentingnya acara
ini dibuat untuk kita saling kenal mengenal agar terciptanya keharmonisasian
diantara warga yang ada di Poso. agar dalam sisa-sisa kehidupan kita untuk
saling berlomba-lomba mengejar kebaikan.
Sudarman, S.Pd. MM. Dalam sambutannya ia menyampaikan, bahwa pentingnya acara
ini dibuat untuk kita saling kenal mengenal agar terciptanya keharmonisasian
diantara warga yang ada di Poso. agar dalam sisa-sisa kehidupan kita untuk
saling berlomba-lomba mengejar kebaikan.
Ketua KNPI Kabupaten Poso sekaligus Kadis PU
H. Faidul Keteng menambahkan, giat tersebut dibuat untuk kita sebagai salah
satu sarana agar dapat saling maaf-memaafkan diantara sesama, sehingga dalam
kehidupan bermasyarakat dapat dijalankan dengan baik.
H. Faidul Keteng menambahkan, giat tersebut dibuat untuk kita sebagai salah
satu sarana agar dapat saling maaf-memaafkan diantara sesama, sehingga dalam
kehidupan bermasyarakat dapat dijalankan dengan baik.
‘’Bersama
dan bersatu merupakan harga yang tidak bisa ditawar lagi, agar Umat yang
beragama sama, Umat dengan penganut agama lain serta Umat dengan pemerintah.
Dengan demikian akan terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dalam upaya
membangun daerah yang sama kita cintai,” Jelasnya.
dan bersatu merupakan harga yang tidak bisa ditawar lagi, agar Umat yang
beragama sama, Umat dengan penganut agama lain serta Umat dengan pemerintah.
Dengan demikian akan terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dalam upaya
membangun daerah yang sama kita cintai,” Jelasnya.
Wakil Bupati Poso Samsuri menyampaikan, kegiatan
semacam ini, baru kali ini dilaksanakan di Kabupaten Poso secara terpadu antar
berbagai elemen masyarakat, bersama TNI, POLRI dan LSM. Untuk mewujudkan
masyarakat yang Cerdas dalam bingkai Sintuwu Maroso, hal ini adalah program dan
merupakan Visi Misi Bupati Poso.
semacam ini, baru kali ini dilaksanakan di Kabupaten Poso secara terpadu antar
berbagai elemen masyarakat, bersama TNI, POLRI dan LSM. Untuk mewujudkan
masyarakat yang Cerdas dalam bingkai Sintuwu Maroso, hal ini adalah program dan
merupakan Visi Misi Bupati Poso.
Selanjutnya Ustadz Das’ad dalam ceramahnya
menyampaikan bahwa banyak orang yang mengaku beragama namun perangainya tidak
menunjukkan bahwa dia beragama. Atau biasanya dikenal dengan Islam KTP. Pasca
kemenangan bagi Umat Muslim setelah menjalankan ibadah puasa, adalah keharusan
untuk saling instrospeksi dan mengakui keslahan kepada orang lain dan meminta
maaf dengan tulus serta mampu untuk memberikan maaf kepada orang lain dengan
ikhlas.
menyampaikan bahwa banyak orang yang mengaku beragama namun perangainya tidak
menunjukkan bahwa dia beragama. Atau biasanya dikenal dengan Islam KTP. Pasca
kemenangan bagi Umat Muslim setelah menjalankan ibadah puasa, adalah keharusan
untuk saling instrospeksi dan mengakui keslahan kepada orang lain dan meminta
maaf dengan tulus serta mampu untuk memberikan maaf kepada orang lain dengan
ikhlas.
Beberapa hal yang menyebabkan masyarakat terpecah belah di antaranya, kesombongan,
Ilmu dan keserakahan. Pilkada (pemilihan kepala daerah) yang cenderung membuat
di antara
kita terjadi pandangan yang berbeda mengenai sosok tertentu calon pilihan. Apapun
yang dilakukan dan apapun yang dimiliki orang lain yang tujuan digunakannya
atau kebanggaan semata, ingin dilihat dan dipuji maka disitu ada unsur
kesombongan.
Ilmu dan keserakahan. Pilkada (pemilihan kepala daerah) yang cenderung membuat
di antara
kita terjadi pandangan yang berbeda mengenai sosok tertentu calon pilihan. Apapun
yang dilakukan dan apapun yang dimiliki orang lain yang tujuan digunakannya
atau kebanggaan semata, ingin dilihat dan dipuji maka disitu ada unsur
kesombongan.
‘’Jabatan
adalah titipan yang harus dilaksanakan dengan amanah. Menggunakan kewenangan karena
jabatan, harus sesuai dengan maksud diberikannya jabatan itu. Bukan malah
menggunakan kewenangan dalam jabatan untuk meraup segala keinginan,” kata
ustadz das’ad.
Ilmu, pendidikan yang tinggi juga akan
membuat orang sombong apabila disalahgunakan. Terlalu menonjolkan diri untuk
suatu kebanggan. Hanya untuk di puji orang lain tanpa memanfaatkan ilmu yang
dimilikinya untuk kemaslahatan orang banyak. Memiliki Harta melimpah, juga
merupakan penyebab manusia menjadi sombong.**
adalah titipan yang harus dilaksanakan dengan amanah. Menggunakan kewenangan karena
jabatan, harus sesuai dengan maksud diberikannya jabatan itu. Bukan malah
menggunakan kewenangan dalam jabatan untuk meraup segala keinginan,” kata
ustadz das’ad.
Ilmu, pendidikan yang tinggi juga akan
membuat orang sombong apabila disalahgunakan. Terlalu menonjolkan diri untuk
suatu kebanggan. Hanya untuk di puji orang lain tanpa memanfaatkan ilmu yang
dimilikinya untuk kemaslahatan orang banyak. Memiliki Harta melimpah, juga
merupakan penyebab manusia menjadi sombong.**