. |
Sumber:
Humas Pemprov
Humas Pemprov
UMAT HINDU Melaksanakan Festival Seni Sakral Keagamaan Hindu yang diikuti kurang
lebih 80 orang peserta yang berasal dari 13 kabupaten/kota se Sulawesi Tengah.
Adapun yang menjadi tema melalui Festival Seni Lawak Keagamaan (bondres)
sebagai pelestarian seni dan budaya Hindu menuju umat yang harmoni. Kegiatan
ini dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama bekerjasama dengan Biro Kesejahteraan
Sosial dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah provinsi Sulteng di Hotel Sutan
Raja (23/8/2018).
lebih 80 orang peserta yang berasal dari 13 kabupaten/kota se Sulawesi Tengah.
Adapun yang menjadi tema melalui Festival Seni Lawak Keagamaan (bondres)
sebagai pelestarian seni dan budaya Hindu menuju umat yang harmoni. Kegiatan
ini dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama bekerjasama dengan Biro Kesejahteraan
Sosial dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah provinsi Sulteng di Hotel Sutan
Raja (23/8/2018).
Gubernur diwakili Sekdaprov Mohammad Hidayat mengungkapkan pentingnya
menjalankan kehidupan yang berlandaskan keagamaan dalam berkehidupan sosial.
‘’Pagelaran seni sakral lawak keagamaan ini kiranya bermakna konstruktif guna
mentranspormasikan berbagai nilai positif seperti nilai sosial dan nilai nilai
keagamaan untuk kehidupan bermasyarakat,” tuturnya.
menjalankan kehidupan yang berlandaskan keagamaan dalam berkehidupan sosial.
‘’Pagelaran seni sakral lawak keagamaan ini kiranya bermakna konstruktif guna
mentranspormasikan berbagai nilai positif seperti nilai sosial dan nilai nilai
keagamaan untuk kehidupan bermasyarakat,” tuturnya.
Kesadaran untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya daerah,
khususnya melalui lawakan – lawakan yang didalamnya mengandung nilai – nilai
keagamaan secara tidak langsung akan berimbas positif ke para pendengar atau
para penikmat seni, lanjutnya. Sekda prov juga berharap kegiatan seperti ini dapat
dijaga kesinambungannya, ‘’Kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara
kontinu supaya mampu melestarikan kebudayaan yang merupakan warisan dari para
leluhur serta dapat memperkaya khasanah kebudayaan yang ada di indonesia
khususnya Provinsi Sulawesi Tengah,” pesannya.
khususnya melalui lawakan – lawakan yang didalamnya mengandung nilai – nilai
keagamaan secara tidak langsung akan berimbas positif ke para pendengar atau
para penikmat seni, lanjutnya. Sekda prov juga berharap kegiatan seperti ini dapat
dijaga kesinambungannya, ‘’Kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara
kontinu supaya mampu melestarikan kebudayaan yang merupakan warisan dari para
leluhur serta dapat memperkaya khasanah kebudayaan yang ada di indonesia
khususnya Provinsi Sulawesi Tengah,” pesannya.
Diakhir sambutan Sekdaprov mengucapkan,” selamat berlomba kepada
seluruh peserta dan tetap menjunjung tinggi sportivitas sehingga sehingga
seniman – seniman jebolan dari kegiatan ini betul – betul berkualitas,” tutupnya.
seluruh peserta dan tetap menjunjung tinggi sportivitas sehingga sehingga
seniman – seniman jebolan dari kegiatan ini betul – betul berkualitas,” tutupnya.
Kepala Bidang Pembimbing Masyarakat Hindu Kanwil Kementerian Agama Sulteng,
Anak Agung Ananta Putra tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk
meningkatkan kreativitas. Dengan seni dapat membangun harmoni di era milinial
sehingga terpupuk integritas dan inovasi untuk menjaga kerukunan umat beragama,”
katanya.
Anak Agung Ananta Putra tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk
meningkatkan kreativitas. Dengan seni dapat membangun harmoni di era milinial
sehingga terpupuk integritas dan inovasi untuk menjaga kerukunan umat beragama,”
katanya.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai 23 – 26 Agustus 2018. Nampak hadir
Kasubag Keagamaan Biro Kesejahteraan Sosial dan Kemasyarakatan Sekretariat
Daerah Provinsi Sulteng, pegawai Kanwil Kementerian Agama Sulteng serta para
tokoh agama Hindu. Adapun yang menjadi dewan juri Nyoman Slamet, Cokorda Semara
dan Wayan Mandiarta.**
Kasubag Keagamaan Biro Kesejahteraan Sosial dan Kemasyarakatan Sekretariat
Daerah Provinsi Sulteng, pegawai Kanwil Kementerian Agama Sulteng serta para
tokoh agama Hindu. Adapun yang menjadi dewan juri Nyoman Slamet, Cokorda Semara
dan Wayan Mandiarta.**