Reporter: Ikhsan
Madjido
Madjido
GELARAN Tour de Central Celebes (TdCC) 14 – 18
Oktober 2018 mendatang dipastikan mengalami perubahan jarak tempuh. Hal ini dikarenakan
adanya titik finish yang kurang aman, adanya jembatan yang masih sedang
dikerjakan, serta banyaknya peserta lomba.
Oktober 2018 mendatang dipastikan mengalami perubahan jarak tempuh. Hal ini dikarenakan
adanya titik finish yang kurang aman, adanya jembatan yang masih sedang
dikerjakan, serta banyaknya peserta lomba.
“Laporan hasil survey ke 2 atau survey
terakhir yang dilakukan oleh team survey
dan team Tecnical Delegate dari PB
ISSI, maka ada perubahan jarak tempuh
selama etape I sampai etape V. Ada ketambahan jarak kurang lebih 18,2
kilometer,” terang Race Director TdCC II-2018, Dr Hasan kepada Kaili Post,
Sabtu (11/8/2018).
terakhir yang dilakukan oleh team survey
dan team Tecnical Delegate dari PB
ISSI, maka ada perubahan jarak tempuh
selama etape I sampai etape V. Ada ketambahan jarak kurang lebih 18,2
kilometer,” terang Race Director TdCC II-2018, Dr Hasan kepada Kaili Post,
Sabtu (11/8/2018).
Hasil survey yang dilakukan 3-7 Agustus 2018
tersebut merekomendasikan pemindahan titik finish etape IV, dari Bundaran Desa
Bora ke depan bekas kantor bupati di Biromaru.
tersebut merekomendasikan pemindahan titik finish etape IV, dari Bundaran Desa
Bora ke depan bekas kantor bupati di Biromaru.
“Karena pertimbangan keamanan dan jumlah
penonton, titik finish di Desa Bora dialihkan ke dalam kota Biromaru. Karena
tidak aman bagi pembalap sebab garis finish berada di bundaran, yang tentu saja
pembalap harus mengerem total karena jalannya membelok,” jelas Hasan.
penonton, titik finish di Desa Bora dialihkan ke dalam kota Biromaru. Karena
tidak aman bagi pembalap sebab garis finish berada di bundaran, yang tentu saja
pembalap harus mengerem total karena jalannya membelok,” jelas Hasan.
“Ini berbahaya bagi pembalap karena saat
menjelang finish, mereka pasti memaksimalkan kecepatan dan mustahil langsung
membelok saat mencapai garis finish,” tambahnya.
menjelang finish, mereka pasti memaksimalkan kecepatan dan mustahil langsung
membelok saat mencapai garis finish,” tambahnya.
Konsekwensi perubahan ini, jelas Ketua
Pengda ISSI Sulteng ini, rute di etape IV ini dialihkan yang sebelumnya dari
Jalan Dewi Sartika, Palu, belok kiri ke arah Biromaru, menjadi belok kanan
melalui jalan di Kecamatan Dolo. Sehingga lintasan bertambah sepanjang delapan
kilometer.
Pengda ISSI Sulteng ini, rute di etape IV ini dialihkan yang sebelumnya dari
Jalan Dewi Sartika, Palu, belok kiri ke arah Biromaru, menjadi belok kanan
melalui jalan di Kecamatan Dolo. Sehingga lintasan bertambah sepanjang delapan
kilometer.
“Namun perubahan ini tidak mempengaruhi
jumlah titik sprint dan kom (king of
mountain) yang telah ditetapkan sebelumnya,” ujarnya.
jumlah titik sprint dan kom (king of
mountain) yang telah ditetapkan sebelumnya,” ujarnya.
Soal kondisi jalan yang akan dilalui, Hasan
menilai cukup siap, kecuali ada delapan jembatan yang masih sedang dikerjakan
dan beberapa diantaranya kemungkinan tidak selesai saat TdCC digelar.
menilai cukup siap, kecuali ada delapan jembatan yang masih sedang dikerjakan
dan beberapa diantaranya kemungkinan tidak selesai saat TdCC digelar.
“Meskipun disiapkan jembatan darurat, kami
telah meminta jalur alternatif dan itu sudah harus diaspal sesuai standar
keamanan lomba balap sepeda internasional,” katanya.
telah meminta jalur alternatif dan itu sudah harus diaspal sesuai standar
keamanan lomba balap sepeda internasional,” katanya.
Pihak Balai Pelaksanan Jalan Nasional (BPJN)
IV Palu, terang Hasan, pekan ini akan menggelar rapat khusus membahas penyiapan
jalan yang akan dilintasi rute TdCC.
IV Palu, terang Hasan, pekan ini akan menggelar rapat khusus membahas penyiapan
jalan yang akan dilintasi rute TdCC.
Perubahan lain berdasarkan keputusan
“technical delegate” TdCC 2018 adalah panjang lintasan ‘loop’ di dalam Kota Palu
ditambah menjadi 8,2 kilometer dari sebelumnya 6,6 kilometer karena banyaknya
peserta lomba.
“technical delegate” TdCC 2018 adalah panjang lintasan ‘loop’ di dalam Kota Palu
ditambah menjadi 8,2 kilometer dari sebelumnya 6,6 kilometer karena banyaknya
peserta lomba.
“Dengan jumlah pembalap 130 orang peserta
dari 26 klub, yang terdiri atas 21 klub mancanegara dan lima klub dalam negeri,
dikhawatirkan pembalap awal dan terakhir pada nomor ‘loop’ ini bisa bertemu
karena pendeknya rute yang dilalui,” jelasnya.
dari 26 klub, yang terdiri atas 21 klub mancanegara dan lima klub dalam negeri,
dikhawatirkan pembalap awal dan terakhir pada nomor ‘loop’ ini bisa bertemu
karena pendeknya rute yang dilalui,” jelasnya.
TdCC II-2018 ini akan menempuh rute dari
Kota Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai sampai Kota Palu, yang terbagi dalam lima
etape, yakni etape I Luwuk Ampana (133 km) etape II Ampana-Poso (161 km), etape
III Tentena (Poso)-Parigi (204,5 km), etape IV Parigi-Sigi (119 km) dan etape V
Watatu (Donggala)-Kota Palu (140,7 km).
Kota Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai sampai Kota Palu, yang terbagi dalam lima
etape, yakni etape I Luwuk Ampana (133 km) etape II Ampana-Poso (161 km), etape
III Tentena (Poso)-Parigi (204,5 km), etape IV Parigi-Sigi (119 km) dan etape V
Watatu (Donggala)-Kota Palu (140,7 km).
“Dengan perubahan ini sehingga total jaraknya
menjadi 758,2 kilometer,” tandas Dr Hasan.**
menjadi 758,2 kilometer,” tandas Dr Hasan.**