Dampak Gempa Susulan, Siswa SDN Pandiri Belajar di Luar Ruangan

  • Whatsapp
banner 728x90
Koramil Poso Kota bersama siswa dan pihak sekolah saat berada ditenda yang nantinya akan digunakan untuk belajar
Reporter/Poso: Ishaq Hakim
Puluhan siswa – siswi kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pandiri Kecamatan Lage Kabupaten Poso, terpaksa belajar di luar ruangan karena takut akibat dua ruangan tembok kelas retak terkena dampak gempa susulan di wilayah Sigi 5,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Poso pada Senin (22/10/2018) malam lalu.

Tak hanya retak, kondisi plafon ruangan kelas tersebut mengalami kerusakan hingga nyaris roboh. Kondisi inilah membuat pihak sekolah mengantisipasi dan mengajak siswanya untuk belajar di luar ruangan kelas.

Olehnya pihak TNI dari Koramil 1307-01 Poso Kota-Lage, membuat tenda darurat yang dipimpin langsung oleh Danramil Lettu Inf Mulawarman, Selasa (23/10/2018) sore.

Kepada media di Poso, Lettu Mulawarman mengatakan, hal ini dilakukan pihaknya sebagai bentuk kecintaan kepada anak sekolah, agar tetap belajar dengan baik meskipun dihantui rasa takut akibat gempa.

“Ini bentuk kecintaan kami (TNI ) kepada anak sekolah, jangan karena ada gempa siswa tidak belajar,” kata Mulawarman saat melihat kondisi ruangan kelas yang nyaris roboh.

Menurutnya, pemasangan tenda tersebut atas inisiatif pihaknya yang menginginkan siswa siswi SDN Pandiri meskipun belajar diluar ruangan, tetap mendapatkan pelayanan belajar dan mengajar yang baik.

Wali kelas 1, Verawati Banjolu mengaku, belajar diluar ruangan kelas dilakukan pihak sekolah untuk mengantisipasi, agar anak didiknya saat belajar tidak terkena bangunan sekolah yang sudah retak apabila terjadi gempa susulan.

“Kami takut akan terjadi sesuatu apabila ada gempa susulan saat murid murid kami sedang belajar. Ini bangunan temboknya kan sudah retak, kontruksi bangunan juga tidak kuat. Untuk menghindari korban, terpaksa para murid kami ungsikan belajar diluar ruangan dulu,” ungkap Verawati Banjolu.

Dikatakannya, jumlah siswa dan siswi kelas 1 dan 2 seluruhnya 53 orang yang nantinya akan belajar di tenda yang dibuat oleh pihak TNI. 

Ia juga menyampaikan, pihak sekolah sendiri belum bisa memastikan sampai kapan siswanya belajar di tenda darurat tersebut.

“Kami belum tahu sampai kapan siswa kami belajar di tenda. Hanya saja pihak sekolah berencana akan menggunakan ruangan guru untuk sementara dipakai murid kelas 1 dan 2 sambil menunggu  perbaikan ruangan kelas yang retak akibat gempa,” jelasnya.

Seperti diketahui wilayah Poso sendiri dalam beberapa hari terakhir diguncang gempa beberapa kali yang pusat gempanya berada di dua titik yakni wilayah Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara dan wilayah Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Utara.

Meskipun tak ada korban jiwa akibat gempa tersebut, warga di Poso berjaga-jaga hingga mengantisipasi dengan lebih memilih berada di luar ruangan ketika gempa terjadi.**

Berita terkait