‘ |
PT Industrial Morowali Industrial Park (IMIP) serius mengurangi tenaga kerja asing
(TKA) yang saat ini berjumah 2.985 atau sekitar 10,9 persen dari seluruh tenaga
kerjanya yang berjumlah 29.000 orang. “Kami serius, makanya kami tanda
tangani kerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk pelatihan. Mereka ini
yang nantinya akan menggantikan tenaga asing,”kata Advisor bidang Sumber
Daya Manusia (SDM) PT IMIP Zulkifli Amran di Jakarta, Selasa.
(TKA) yang saat ini berjumah 2.985 atau sekitar 10,9 persen dari seluruh tenaga
kerjanya yang berjumlah 29.000 orang. “Kami serius, makanya kami tanda
tangani kerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk pelatihan. Mereka ini
yang nantinya akan menggantikan tenaga asing,”kata Advisor bidang Sumber
Daya Manusia (SDM) PT IMIP Zulkifli Amran di Jakarta, Selasa.
Menurut Zulkifli, IMIP mampu menyerap tenaga lokal, atau warga yang
berasal dan tinggal di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 3.185
orang. Ada pun perjanjian tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian Perindustrian Haris Munandar dan Managing Direktur IMIP Hamid mina.
berasal dan tinggal di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 3.185
orang. Ada pun perjanjian tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian Perindustrian Haris Munandar dan Managing Direktur IMIP Hamid mina.
Hamid menyampaikan bahwa investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM)
membutuhkan waktu karena proses mendidik dan melatih. Namun, IMIP
berupaya agar porsi tenaga asing mencapai di bawah 10 persen dari seluruh
tenaga kerja yang ada.
membutuhkan waktu karena proses mendidik dan melatih. Namun, IMIP
berupaya agar porsi tenaga asing mencapai di bawah 10 persen dari seluruh
tenaga kerja yang ada.
“Setiap minggu kami menerima rekrutmen 100-200 orang. Kami juga
mencari potensi SDM di universitas yang ada di Palu, Kendari, dan Pulau
Jawa,” ungkapnya.
mencari potensi SDM di universitas yang ada di Palu, Kendari, dan Pulau
Jawa,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Sekjen Kemenperin Haris Munandar menyampaikan bahwa
terdapat berbagai tantangan dalam menyerap SDM yang berasal dari Indonesia. “Teknologi
berkembang sangat cepat dan pesat. Namun, dukungan teknologi tersebut belum
sepenuhnya dimiliki setiap sekolah vokasi di Indonesia. Makanya kami terus
gencarkan Program Link and Match pendidikan vokasi dengan
industri,” ujar Haris.
terdapat berbagai tantangan dalam menyerap SDM yang berasal dari Indonesia. “Teknologi
berkembang sangat cepat dan pesat. Namun, dukungan teknologi tersebut belum
sepenuhnya dimiliki setiap sekolah vokasi di Indonesia. Makanya kami terus
gencarkan Program Link and Match pendidikan vokasi dengan
industri,” ujar Haris.
Kemenperin akan terus memberikan dukungan SDM industri yang memiliki
keahlian sesuai dengan kebutuhan industri melalui sekolah dan universitas
binaannya.**
keahlian sesuai dengan kebutuhan industri melalui sekolah dan universitas
binaannya.**
sumber: antaranews sulteng