Reporter/Morowali: Bambang Sumantri
|
Untuk mencegah terjadinya erosi daratan akibat
gelombang laut, belasan warga desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten
Morowali melakukan penanaman mangrove di sepanjang pesisir pantai desanya.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan PT Indonesia Morowali Industrial
Park (IMIP).
gelombang laut, belasan warga desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten
Morowali melakukan penanaman mangrove di sepanjang pesisir pantai desanya.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan PT Indonesia Morowali Industrial
Park (IMIP).
Direktur Eksternal PT IMIP site
Morowali, Slamet V Panggabean mengatakan bahwa pihaknya ikut terlibat dalam
kegiatan itu karena merasa prihatin dengan terjadinya berbagai bencana alam
yang diakibatkan meluapnya air laut atau tsunami.
Morowali, Slamet V Panggabean mengatakan bahwa pihaknya ikut terlibat dalam
kegiatan itu karena merasa prihatin dengan terjadinya berbagai bencana alam
yang diakibatkan meluapnya air laut atau tsunami.
“Wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah khususnya Kabupaten Morowali termasuk salah satu daerah rawan terjadinya
gelombang tsunami karena dikelilingi sejumlah patahan lempeng bumi”
katanya, Selasa (5/2/2019).
Tengah khususnya Kabupaten Morowali termasuk salah satu daerah rawan terjadinya
gelombang tsunami karena dikelilingi sejumlah patahan lempeng bumi”
katanya, Selasa (5/2/2019).
Pihaknya juga prihatin dengan
kondisi hutan mangrove di sepanjang pesisir Bahodopi yang telah beralih fungsi
menjadi kawasan pemukiman penduduk. Pihaknya juga berharap agar warga mulai
peduli dengan kondisi lingkungan laut di sekitarnya, salah satunya misalnya
dengan tidak membuang sampah terutama plastik ke laut. Selain itu, warga juga
dihimbau untuk tidak membuang limbah rumah tangga terutama yang mengandung
detergen ke laut.
kondisi hutan mangrove di sepanjang pesisir Bahodopi yang telah beralih fungsi
menjadi kawasan pemukiman penduduk. Pihaknya juga berharap agar warga mulai
peduli dengan kondisi lingkungan laut di sekitarnya, salah satunya misalnya
dengan tidak membuang sampah terutama plastik ke laut. Selain itu, warga juga
dihimbau untuk tidak membuang limbah rumah tangga terutama yang mengandung
detergen ke laut.
Mardhani, salah seorang warga Desa
Fatufia mengatakan, pihaknya merespon positif atas keterlibatan pihak PT IMIP
dalam kegiatan penghijauan itu. Selain bisa mengembalikan fungsi hutan mangrove
juga memberikan tambahan penghasilan buat warga yang terlibat dalam penanaman
tersebut.
Fatufia mengatakan, pihaknya merespon positif atas keterlibatan pihak PT IMIP
dalam kegiatan penghijauan itu. Selain bisa mengembalikan fungsi hutan mangrove
juga memberikan tambahan penghasilan buat warga yang terlibat dalam penanaman
tersebut.
Sementara, Koordinator Divisi
Comdev/CSR PT IMIP Morowali, Rony Presylia mengatakan, jumlah bibit mangrove
yang ditanam di areal seluas kurang lebih empat hektar itu sebanyak 4.000
pohon. “Warga yang terlibat dalam kegiatan penanaman itu diberi upah kerja
sesuai jumlah bibit yang ditanamnya” katanya.
Comdev/CSR PT IMIP Morowali, Rony Presylia mengatakan, jumlah bibit mangrove
yang ditanam di areal seluas kurang lebih empat hektar itu sebanyak 4.000
pohon. “Warga yang terlibat dalam kegiatan penanaman itu diberi upah kerja
sesuai jumlah bibit yang ditanamnya” katanya.
Sebelumnya, pada bulan September tahun
lalu, PT IMIP bersama warga juga melakukan penanaman 15 ribu bibit mangrove di
Desa Labota Kecamatan Bahodopi di sejumlah titik yang kondisi hutan mangrovenya
telah rusak.**
lalu, PT IMIP bersama warga juga melakukan penanaman 15 ribu bibit mangrove di
Desa Labota Kecamatan Bahodopi di sejumlah titik yang kondisi hutan mangrovenya
telah rusak.**