Balaroa Butuh Alat Berat Evakuasi Barang

  • Whatsapp

MASIH Banyak barang berharga milik warga Balaroa korban likuifaksi September 2018 silam, yang masih tertimbun. Warga secara mandiri melakukan penggalian secara bersama, namun keterbatasan peralatan menghambat evakuasi mandiri tersebut.

Wakil Ketua DPRD Palu, Erfandi Suyuti meminta pemerintah kota memfasilitasi penggalian harta benda warga di kompleks Perumnas Balaroa tersebut.

“Kami berharap agar pemerintah daerah bisa membantu kami dalam mengambil kembali sisa harta benda kami yang masih tertimbun di dalam tanah, di lokasi Likuefaksi Perumnas Balaroa, “pinta Erfandi, Sabtu (2/3/2019).

Penggalian dengan alat berat, menurut Reo, pangilan akrabnya, jangan hanya dilakukan dalam evakuasi pada tahap pertama saja, namun dilanjutkan ke tahap kedua. Karena di lokasi tersebut masih banyak harta benda milik warga yang masih  tertimbun oleh material tanah.

“Semua warga masyarakat kompleks Perumnas Balaroa yang berhasil menyelamatkan diri, hanya membawa baju dibadan saja. Sementara harta lainya masih tertimbun bersama tanah,” jelasnya.

Selain itu, masih banyak dokumen-dokumen penting mendekam di lokasi tersebut. Sementara, sewa alat berat sangat mahal.

Hal itu bertujuan guna meringankan beban warga yang terpuruk dalam sektor perekonomian. Setidaknya dapat dikonversikan menjadi dana bagi masyarakat. Meskipun barang yang berhasil dievakuasi telah rusak.

Hal senada juga diutarakan oleh ketua forum korban bencana Kelurahan Balaroa, Abdul Rahman Kasim. SH.

Menurutnya, keinginan masyarakat kota Palu yang terdampak bencana alam harus diprioritaskan, dengan bantuan alat berat guna penggalian sisa harta mereka yang masih tertimbun.

“Kami juga masih mengupayakan agar harta benda warga yang masih tertimbun, seperti motor, mobil, dokumen penting maupun harta lainnya untuk diambil kembali, ” akunya.

Pengacara senior di kota Palu tersebut juga membeberkan bila pemerintah daerah belum mengakomodir keinginan warga tersebut, pihaknya akan melakukan upaya penggalian secara gotong-royong.

“Di lokasi rumah saya, masih tersisa satu mobil, harta dan dokumen penting lainnya yang masih terkubur. Rencanaya kami akan melakukan penggalian secara bersama-sama. Tapi dengan catatan, apabila ditemukan barang yang dimaksud, setelah diuangkan akan dibagi dua antara pemilik dan forum yang membantu dalam penggalian,” katanya.**

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait