Ubah Sampah Jadi Emas

  • Whatsapp

Jaga Kebersihan &
Literasi Keuangan
Sumber/Editor: Humpro Sulteng/Ikhsan Madjido

Pengoperasian bank sampah emas bukan saja untuk meningkatkan
animo masyarakat menjaga kebersihan lingkungannya, tetapi hasil setoran sampah
warga bisa disimpan dalam tabungan emas yang secara tidak langsung ikut
membantu literasi keuangan kepada warga.

“Karena hasil pengolahan sampah akan
dikonversi menjadi suatu nilai guna (tabungan emas),” ujar Administrasi
Umum, Hukum dan Organisasi Muliono, SE. Ak, MM saat mewakili gubernur pada
acara peresmian bank sampah The Gade Clean and Gold, Rabu(6/3/2019), di
Kelurahan Duyu.

Dengan fasilitas itu, Ia pun mengajak warga Duyu
turut andil supaya Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah jadi semakin bersih,
indah dan bebas dari sampah.

“Kiranya para BUMN, institusi lain mengikuti
langkah pegadaian dalam upaya memerangi sampah,” tambahnya.

Mengubah sampah menjadi emas merupakan Program
Pegadaian Bersih-Bersih yang sudah dilakukan di 16 kota di Indonesia.

The Gade Clean and Gold Palu adalah yang ke-17
dari target 59 bank yang direncanakan tersebar di kota-kota besar lainnya di
Indonesia.

Menurut Direktur Utama PT Pegadaian (persero),
Kuswiyoto, dengan adanya Bank Sampah ini, semua masyarakat setempat dapat
menikmati manfaat dari Program Pegadaian Bersih-Bersih, dimana nanti masyarakat
dapat mengubah sampah rumah tangga menjadi tabungan emas.

“Masyarakat nantinya akan diberi pengetahuan
bagaimana cara memilah sampah dengan baik dan benar, sehingga nantinya dapat
ditukarkan dengan emas. Prosesnya dimulai dari pemilihan sampah yang diambil
dari sampah rumah tangga, dibagi berdasarkan jenisnya organik atau anorganik,”
kata Kuswiyoto.
Adapun sampah yang bisa disetor lanjutnya berupa
plastik, kaleng, karton dan material lain yang anorganik.

Prosesnya juga cukup mudah. Menurutnya sampah yang
dikumpulkan akan diolah dan dibagi menjadi jenis sampahnya. Kemudian sampah
akan melalui proses penyetoran, penimbangan, penghitungan, dan hingga tahap
akhir hasil penimbangan ke dalam tabungan emas.

“Dulu orang malu-malu jadi
pemulung. Namun dengan adanya bank sampah ini, maka sampah plastik sudah
bernilai ekonomi dan memberikan pendapatan bagi masyarakat,” kata Kuswiyoto.

Selain memilah sampah menjadi emas, Program the
Gade Clean and Gold dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat dan
mengurangi dampak sampah lingkungan.

“Untuk menunjang program ini, Pegadaian akan memberikan bantuan perlengkapan
dan pembangunan bank sampah, 2 Unit sepeda motor sampah, dana kebijkan umat
Pegadaian Syariah berupa sound system untuk Masjid Al-Ikhsan, dana kebijakan
umat Pegadaian Syariah berupa sembako gratis untuk pengungsi Huntara,dan bina
lingkungan berupa 200 bibit pohon,” jelasnya.


Sementara itu, Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo
Said menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi Program Pegadaian
Bersih-Bersih. Menurutnya program tersebut dapat meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, menurutnya program ini juga
dapat meningkatkan sektor ekonomi masyarakat, karena sampah-sampah yang
dikumpulkan dapat diubah menjadi emas.

“Saya sangat apresiasi adanya program ini.
Program Pegadaian Bersih-Bersih ini dapat membuat masyarakat aktif lebih aktif
menjaga lingkungan dengan mengumpulkan sampah, lalu sampah itu ditukar menjadi
tabungan emas, bila nantinya tabungan tersebut sudah terkumpul maka kebutuhan
masyarakat di Kelurahan Duyu dapat terpenuhi,” kata Sigit. 

Pemerintah Kota Palu, tukas Sigit Purnomo berjanji akan mengintegrasi bank
sampah dengan program kebersihan kota yaitu gali gasa yang duluan bergulir
sejak 2 tahun lalu.**

Berita terkait